29 Perusahaan asing tawarkan kelola sampah Bali

Senin, 10 Oktober 2016 | 15:03 WIB Sumber: Antara
29 Perusahaan asing tawarkan kelola sampah Bali


DENPASAR. Sebanyak 29 perusahaan asing tertarik untuk mengelola persampahan di Bali. Mereka telah menawarkan kerja sama dengan pemerintah provinsi di Pulau Dewata.

"Mana yang terbaik, mana yang menjanjikan dan betul-betul berkomitmen, itulah yang akan dipilih," kata  Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Gede Suarjana, di Denpasar, Senin (10/10).

Dia bilang, mayoritas perusahaan asing tersebut berasal dari China. Ada juga dari negara lainnya seperti dari Kanada, Korea, Jepang, Jerman, Austria dan sebagainya.

"Beberapa perusahaan bahkan sudah melakukan studi kelayakan, dari sisi kajian ekonomis maupun teknisnya. Sedangkan dari sisi lingkungan tentu belum karena harus ada izinnya dulu," ucap mantan Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Provinsi Bali itu.

Secara umum, tambah dia, perusahaan-perusahaan tersebut menawarkan kerja sama pengolahan sampah dengan sistem gasifikasi yakni mengelola sampah menjadi gas untuk memutar turbin, selanjutnya mengubah metana menjadi panas.

"Gubernur sebenarnya ingin secepatnya, jangan lagi kita dihadapkan pada persoalan sampah karena yang kita jual itu jasa lingkungan, apalagi kita menggantungkan hidup di sektor pariwisata," ucapnya.

Jasa lingkungan itu, lanjut dia, tidak hanya mengandalkan dari sisi keindahan panorama, tetapi termasuk juga sisi kebersihan dan keasrian lingkungan.

Sebelumnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar telah memutus kontrak kerja sama dengan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI).

Pemprov Bali akan melihat beberapa faktor sebagai pertimbangan. "Di antaranya, harus jelas apa tanggung jawab pemerintah, sampai dimana tanggung jawab perusahaan, berapa lama melakukan kerja sama, tipping fee-nya berapa, siapa yang menyiapkan apa dan bagaimana jika tidak jalan," ujarnya.

Di samping itu, dalam skema kerja sama juga menyangkut sistem yang akan digunakan, pengolahan gas buang dan licit sampah, serta tingkat polusi udara hingga kebisingannya dan sebagainya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru