Arus mudik sudah dimulai dari Sampit

Jumat, 17 Juni 2016 | 13:27 WIB Sumber: Antara
Arus mudik sudah dimulai dari Sampit


Sampit. Arus mudik sudah dimulai sejak hari ini. Sebanyak 1.400 pemudik di berangkatkan dari Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Tengah menuju Surabaya menggunakan dua kapal.

"Jumlah penumpang hari ini meningkat tajam. Makanya tadi saya bilang, siapa yang sudah siap, itu saja yang diberangkatkan lebih dulu supaya jangan terjadi penumpukan penumpang," kata General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Sampit, Agus Dwi Wahyono, Jumat (17/6).

Peningkatan penumpang terjadi cukup signifikan karena tercatat sebanyak 1.400 orang untuk tujuan yang sama yakni Surabaya. KM Kirana III mengangkut sekitar 300 penumpang, sedangkan KM Kelimutu mengangkut 1.100 penumpang.

Melonjaknya penumpang membuat petugas harus bekerja keras mengatur agar tertib. Namun kebiasaan penumpang yang berusaha saling mendahului, membuat mereka rela berdesakan. Petugas pun terpaksa memberlakukan sistem buka tutup di pintu terminal penumpang agar penumpang bisa tertib saat menuju kapal.

"Perempuan, orangtua, anak-anak dan penyandang cacat harus diprioritaskan. Kami mengimbau kepada pihak pelayaran menyiapkan kursi roda dan jalur khusus bagi penyandang cacat," harap Agus.

Pelindo III bersama pihak terkait meningkatkan koordinasi mengingat jumlah penumpang terus meningkat. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi mulai H-7 karena penjualan tiketnya sudah hampir habis.

Sementara itu, Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), Lamson Ompusunggu terlihat ikut mengatur penumpang yang saling berdesakan saat hendak memasuki KM Kelimutu. Beberapa kali dia menegur tenaga bongkar muat dan pedagang asongan yang hendak masuk melalui tangga penumpang karena dikhawatirkan akan membuat suasana menjadi tidak tertib.

Begitu pula Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto juga terlihat sibuk membantu mengatur penumpang yang hendak ke KM Kirana III. Kapal jenis roro (roll on roll off) ini tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga kendaraan.

Edi, salah satu penumpang mengaku berusaha lebih awal masuk ke dalam kapal agar bisa memilih tempat yang lebih bagus. Meski pihak kapal menjamin semua penumpang kebagian tempat, namun dia tetap waswas sebelum mendapatkan tempat di dalam kapal. "Kalau bisa masuk lebih dulu, kan bisa memilih tempat yang bagus dan nyaman. Kalau belakangan, ya sisa-sisanya saja lagi," ujarnya.

Pemerintah kini memberlakukan aturan ketat pembatasan muatan sesuai kapasitas maksimal kapan ditambah dispensasi. Kebijakan ini demi keamanan dan kenyamanan penumpang selama di perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru