Bappenas: MRT Jakarta bisa mencontoh MRT Hongkong

Senin, 20 Maret 2017 | 21:20 WIB   Reporter: Hendra Gunawan
Bappenas: MRT Jakarta bisa mencontoh MRT Hongkong


JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan Pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) di Jakarta perlu mencontoh MRT yang ada di Hong Kong.

Menurutnya Hong Kong menjadi salah satu best practice pembangunan dan pengelolaan MRT. Di Hong Kong, pengelolaan dan pengembangannya MRT dibiayai oleh kegiatan MRT sendiri dengan cara menggandeng para pemilik properti di seputar rel melalui konsep transit oriented development (TOD).

Setiap stasiun MRT di Hong Kong, tidak hanya mengakomodir pusat perbelanjaan, tapi juga dibangun properti seperti perumahan, baik perumahan kelas menengah, kelas atas, maupun bentuk-bentuk properti seperti low cost housing yang bisa mendatangkan pemasukan.

Dari pemasukan itulah MRT Hong Kong membiayai kegiatan operasionalnya sendiri. “Bahkan laporan akhir yang saya dengar, mereka mendapatkan untung dan levelnya sudah triliunan rupiah,” ujar Bambang, saat meninjau pembangunan Proyek MRT, di Stasiun 13 yang berada di kawasan Bundaran HI, Senin (20/3) sore.

Kisah sukses skema pengelolaan MRT dengan konsep TOD yang dikembangkan di Hong Kong, menurut Bambang patut dipertimbangkan sebagai model karena kita juga ingin nanti ada dampak ekonomi dari keberadaan MRT.

Jadi MRT bukan hanya sekadar alat transportasi tapi juga sebagai sarana mendorong perekonomian Jakarta untuk lebih meningkat lagi. Untuk bisa menjalankan model TOD yang benar, ada baiknya MRT Jakarta juga belajar dari pengelolaan MRT di Hong Kong.

Untuk itu, Bambang berharap MRT Jakarta mulai mengeksplorasi kemungkinan pengembangan TOD  di sepanjang wilayah yang akan dilewati oleh MRT. Kita mulai dulu dari fase I, nanti kita lanjutkan ke fase MRT penghubung Barat-Timur. “Tapi yang paling penting, di fase I ini kita sudah mulai punya konsep TOD untuk MRT Jakarta,” tutur Bambang.

Bambang menjelaskan untuk pembangunan MRT fase II, Utara-Selatan, akan melanjutkan pinjaman dari pemerintah Jepang dengan skema persis seperti fase I.

Sementara untuk Fase Barat-Timur, merupakan tahap pengembangan berikutnya. Saat ini pemerintah masih akan melihat berbagai opsi pendanaan dan teknologi yang terbaik.

“Jadi, kita ingin mengawinkan pendanaan dan teknologi terbaik, baik dari aspek kualitas MRT-nya, maupun juga dari segi pendanaannya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan

Terbaru