Bengkulu selalu jadi daerah termiskin di Sumatera

Rabu, 29 Juli 2015 | 21:09 WIB Sumber: Kompas.com
Bengkulu selalu jadi daerah termiskin di Sumatera


BENGKULU. Bengkulu tetap berkutat sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatera dan urutan keenam secara nasional. Sementara penurunan kemiskinan dalam kurun waktu 2009 hingga 2014 hanya berkurang sebesar 1,05%. 

Informasi itu disampaikan Kepala Bidang PP2 Bappeda Provinsi Bengkulu, M Rizki dalam lokakarya media Program Peningkatan Kualitas Pemukiman (P2KP) Provinsi Bengkulu, Rabu (29/7). 

"Bengkulu termiskin di Sumatera dan termiskin keenam di Indonesia, dalam kurun waktu lima tahun pengurangan angka kemiskinan sebesar 1,05%," kata M Rizki. 

Angka kemiskinan tertinggi terjadi pada 2009 sebesar 18,14%, sementara posisi terendah terjadi pada 2010 menyentuh angka 16,37%. Setelah tahun tersebut, angka kemiskinan Bengkulu versi Badan Pusat Statistik (BPS) selalu di angka 17%. 

Sementara Kabupaten Kaur berdasarkan Susenas BPS 2013 merupakan daerah termiskin di Bengkulu, menyusul Bengkulu Selatan di angka 22,59% dan Seluma 21,84 %. 

Posisi selanjutnya ditempati Kota Bengkulu dengan 21,51%, Rejang Lebong 18,48%, Kepahiang 16,13%, Bengkulu Utara 14,5%, Mukomuko 12,98%, dan Bengkulu Tengah 7,24%. 

Dia menambahkan, di Kabupaten Bengkulu Tengah secara riil banyak ditemukan penduduk miskin. Namun, penduduknya banyak beralih ke Kota Bengkulu. 

Sementara itu, berdasarkan data rumah tangga kumuh perkotaan, Kota Bengkulu menduduki posisi pertama dengan 8,63%, disusul Kabupaten Rejang Lebong 10,46%, Bengkulu Selatan 12,39%, Bengkulu Utara 12,59%, Kaur 13,37%, Seluma 13,59%, Bengkulu Tengah 13,99%, Mukomuko 14,92%, Lebong 17,03% dan Kepahiang 18,17%. 

Sebagai solusi masalah ini, pemerintah akan menggunakan pola 100-0-100, artinya 100% air bersih bisa diakses masyarakat miskin, 0% wilayah kumuh, dan 100% akses sanitasi, sehingga jangan ada lagi masyarakat yang tidak punya perlengkapan mandi, cuci dan kakus (MCK) serta pembuangan limbah. (Firmansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru