Buih raksasa setinggi 6 meter muncul di Jepara

Selasa, 24 Oktober 2017 | 09:09 WIB Sumber: Kompas.com
Buih raksasa setinggi 6 meter muncul di Jepara


SIAGA BENCANA - JEPARA. Warga Dukuh Pentongan, Desa Kedungleper, Kecamatan Bangsri, Jepara, Jawa Tengah dihebohkan kemunculan buih yang tingginya mencapai sekitar 6 meter. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/10) malam.

Petinggi atau kepala desa setempat, Ersyad Yusron Kurniawan menuturkan, kejadian tersebut berawal dari adanya seorang warga yang mencuci truk di salah satu titik Sungai Kedung Wuluh pada pagi hari.

Truk tersebut berisi sisa-sisa muatan menyerupai serbuk gamping. Kemudian, muatan yang terjatuh itu terbawa arus sungai dan tertahan di salah satu titik aliran sungai sehingga menimbulkan tumpukan buih.

"Waktu itu warga tidak tahu buih dari truk itu habis ngangkut apa, tidak tahu. Hanya ada sisa-sisa muatan sepeti gamping," kata Ersyad saat dihubungi, Senin (23/10).

Pada malam hari, buih tersebut semakin banyak. Bahkan tingginya mencapai sekitar 6 meter. Selain itu, banyak ikan-ikan yang mati.

Kejadian ini dilihat oleh seorang warga bernama Kolosom. Lalu, ia pun melapor ke pemerintah desa.

Laporan itu, lanjut Ersyad, diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Jepara.

Pada Sabtu (21/10) pukul 02.00 WIB, Petugas mengambil sampel air sungai di titik lokasi kejadian.

"Jadi, sejak sore sudah ada busa. Semakin malam semakin tinggi dan saya informasikan ke BPBD. Memang banyak ditemukan ikan mati," kata dia.

Hasil penelitian BBPD Jepara menyebutkan bahwa kadar keasaman (PH) pada air sungai masih normal, yakni sekitar 7. Adapun banyaknya ikan yang mati di area tersebut, menurut Ersyad, karena hewan air itu tidak bisa mengambil nafas saat ke permukaan.

"Ikan mati bukan karena keracunan, tapi karena tidak adanya oksigen karena di atasnya ada buih tadi," kata dia.

Ia mengatakan, warga sempat berfikir macam-macam sebelum ada keterangan dari BPBD Jepara.

"Ada yang berpandangan buih keluar dari tanah. Ada yang bilang 'bidadari mandi di situ, terus sabunnya lupa dibawa'," kata dia.

Ia mengatakan, meskipun hasil penelitian menyebutkan bahwa kadar air masih aman, namun saat ini dua titik area sungai tersebut sudah di pasang tanda peringatan agar warga tidak mengambil air atau mengambil ikan yang sudah mati. Satu tanda di pasang di titik lokasi pencucian truk dan satu lagi di area buih menumpuk.

Ia menambahkan, tanda tersebut akan dipasang selama satu minggu ke depan.

"Sudah jelas dan kita ambil hikmahnya saja. Buat saya, ini bukan bencana tapi human error dan tidak disengaja juga," ujar dia. (Fachri Fachrudin)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, berjudul: Heboh "Buih Raksasa" di Jepara, Ini Penjelasan Kepala Desa Setempat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru