Kegundahan Yusril jelang pendafataran pilkada

Senin, 19 September 2016 | 13:49 WIB Sumber: Kompas.com
Kegundahan Yusril jelang pendafataran pilkada


JAKARTA. Waktu pendaftaran Pilkada DKI yang semakin dekat membuat bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra makin lantang memohon dukungan. Hingga dua hari sebelum memasuki masa pendaftaran, belum ada partai politik yang mengumumkan akan mengusung Yusril.

Yusril mengeluhkan lambannya partai dalam menentukan sikap.

"Partai tidak perlu bertele-tele, hitung sana-sini, karena lawannya jelas. Kita harus bersatu untuk menghadapinya. Namun yang saya lihat parpol masa berdebat siapa yang akan dimajukan menjadi cagub dan cawagub dengan negosiasi-negosiasi," kata Yusril di rapat akbar Forum RT/RW Jakarta Utara di Koja, Minggu (18/9).

Yusril lantas membeberkan strategi yang menurutnya dapat menumbangkan Ahok. Ia memperkirakan akan ada empat pasangan calon. Sebab jika hanya ada satu pasangan calon untuk beradu dengan Ahok, Yusril mengatakan akan mudah dikalahkan.

"Nanti kita bersatu di putaran kedua. Kalau petahana lawan head-to-head maka kita menabuh genderang kekalahan," kata Yusril.

Menggalang kekuatan politik adalah satu-satunya cara yang diyakini Yusril untuk mengalahkan Ahok. Ia tak percaya jegal-menjegal dengan cara anarkistis, brutal, dan inkonstitusional di Pilkada akan berhasil mengalahkan Ahok.

Adapun nama Yusril sendiri sempat surut ketika Partai Gerindra sudah memilih untuk mengusung kadernya sendiri, Sandiaga Uno. Keputusan partai terbesar kedua di Jakarta ini, menutup satu jalan bagi Yusril.

Kata Yusril, Gerindra sebenarnya tertarik memasangkan Yusril bersama Sandiaga. Hanya saja Prabowo menginginkan Sandiaga diposisikan sebagai gubernur, sementara Yusril juga tak mau menempati posisi wagub. 

Belakangan ketika koalisi Gerindra-PKS mengajukan nama Mardani Ali Sera dari PKS, nama Yusril muncul kembali. Penolakan terhadap Mardani Ali Sera datang dari Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN. Empat partai ini diprediksi akan membuat poros baru.

Yusril mengatakan bila poros alternatif terbentuk, maka mereka bisa mengusung calonnya sendiri karena jumlah kursi di DPRD memenuhi syarat minimal. Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI, PPP memiliki 10 kursi, PKB memiliki 6 kursi, dan PAN memiliki 2 kursi, melampaui persyaratan minimal mengusung pasangan calon yaitu 22 kursi.

Yusril mengaku kini tengah intensif berhubungan dengan petinggi partai untuk menarik dukungan. Ia mengaku masih mendapat dukungan dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

"Saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak SBY. Mudah-mudahan semua prosesnya bisa berjalan dan selesai. Yang penting bagi saya saya mendapat dukungan dari partai-partai politik, mendafar, dan nantinya setelah itu saya yakini antusiasme masyarakat untuk memberikan dukungan akan meningkat," katanya.

Terakhir, Yusril juga meminta dukungan warga untuk mengalahkan Ahok. Ia menyebut ada kekuatan politik dan ekonomi besar di belakang Ahok yang membuatnya sulit dikalahkan.

"Tidaklah mudah perjuangan mengalahkan petahana ini. Saya memerlukan support dan bantuan dari bapak ibu semua," katanya. (Nibras Nada Nailufar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru