Ketimpangan ekonomi warga DKI semakin melebar

Senin, 02 Mei 2016 | 20:13 WIB   Reporter: Adi Wikanto
Ketimpangan ekonomi warga DKI semakin melebar


Jakarta. Ketimpangan ekonomi di Jakarta semakin meningkat. Pasalnya, pendapatan orang kaya melaju dengan cepat, kalangan menengah dan bawah malah cenderung melambat.

Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung, angka ketimpangan pendapatan masyarakat Jakarta tahun 2015 mencapai 0,46%. Angka tersebut lebih besar dari ketimpangan ekonomi pada 2014, yang hanya 0,43%.

Kepala BPS DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan, jumlah orang kaya yang kekayaannya meningkat pesat hanya 20% dari jumlah keseluruhan penduduk Jakarta. "Pendapatan 20% penduduk ini naiknya terlalu cepat. Sementara itu, pendapatan masyarakat menengah dan bawah yang jumlahnya 80% melambat," ujar Suhaimi kepada Kompas.com saat melakukan sensus ekonomi di rumah dinas Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2016).

Tentu saja, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban untuk menurunkan angka ketimpangan ekonomi ini. "Semakin dekat ke angka 1 semakin timpang. Inilah tugas Pemda untuk menekannya supaya tidak berjarak," ujar dia.

Catatan saja, ketimpangan pendapatan masyarakat di Jakarta juga lebih besar dibandingkan nasional. Angka ketimpangan pendapatan masyarakat Indonesia per September 2015 0,4%, turun dari tahun sebelumnya 0,41%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru