Pasca penurunan status ke Siaga, Gunung Agung erupsi lagi

Selasa, 13 Februari 2018 | 14:46 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Pasca penurunan status ke Siaga, Gunung Agung erupsi lagi

ILUSTRASI. ASAP BERCAMPUR ABU VULKANIS GUNUNG AGUNG


STATUS GUNUNG AGUNG - BADUNG. Pasca penurunan status dari Awas (level IV) menjadi Siaga (level III), Gunung Agung kembali erupsi. Berdasarkan informasi dari Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, erupsi terjadi pada Selasa (13/2) pukul 11:49 WITA. Saat erupsi, tinggi kolom asap dan abu mencapai 1.500 meter di atas puncak.

"Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG di Rendang melaporkan asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 1.500 meter di atas puncak kawah, condong ke timur - timur laut," demikian penjelasan Sutopo dalam rilis yang diterima Kontan.co.id.

Dia menambahkan, erupsi berlangsung hanya sekitar 140 detik dan tidak ada erupsi susulan. Saat ini, status Gunung Agung tetap Siaga dengan zona berbahaya adalah di dalam radius 4 kilometer dari puncak kawah.

Dampak dari kejadian tersebut adalah hujan abu tipis yang terjadi di Dusun Pandan Sari, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. "Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal. Bali tetap aman. Tidak ada dampak merusak dan penerbangan dari erupsi tadi," tegasnya.

Berdasarkan catatan BNPB, hingga saat ini masih terdapat 15.445 jiwa yang masih mengungsi tersebar di 146 titik pengungsian. Sejak Gunung Agung diturunkan status Siaga pada Sabtu (10/2), semua pengungsi boleh pulang ke rumahnya. Saat ini masih dilakukan proses pemulangan pengungsi.

Kendati demikian, ada juga pengungsi yang belum dipulangkan. Alasannya, ada jembatan, jalan, rumah yang rusak. Selain itu, keterbatasan modal untuk memulai bekerja di lahan pertanian setelah ditinggal selama lima bulan mengungsi. Ada juga warga yang masih khawatir Gunung Agung meletus kembali seperti November 2017 pasca diturunkan status Siaga saat itu.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru