Peta pertarungan Pilkada di Pulau Dewata

Minggu, 04 Februari 2018 | 15:00 WIB   Reporter: Abdul Basith
Peta pertarungan Pilkada di Pulau Dewata

ILUSTRASI. DEKLARASI BAKAL CALON PILKADA BALI


PILKADA - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali telah resmi mengumumkan kandidat yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali 2018. Dua pasang Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) didukung oleh partai yang menguasai suara di DPRD Bali.

Wagub petahana kembali meramaikan pertarungan tahta di pulau dewata. Ketut Sudikerta yang saat ini menjabat sebagai Wagub Bali periode 2013-2018 kembali dicalonkan sebagai Wagub mendampingi Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

Mantra - Kerta maju sebagai calon Gubernur dan Wagub dalam Pilakada tahun ini dengan memgantongi 28 kursi di DPRD Bali. 28 kursi tersebut berasal dari Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Partai Nasdem.

Selain Kerta yang saat ini menjabat sebagai Wagub Bali, Mantra yang menjadi calon Gubernur juga saat ini menjabat sebagai Walikota Denpasar periode 2016-2021. Jabatan tersebut ia jabat selama dua periode berturut-turut.

Meski begitu peluang petahana belum dapat terlihat. Hal itu dikarenakan Wagub yang saat ini menjabat kembali mencalonkan diri tetapi kembali untuk posisi Wagub.

"Petahana wakil saat ini jadi wakil juga sekarang peluangnya masih 50:50," ujar peneliti The Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, Minggu (4/2).

Namun, pasangan Mantra - Kerta juga akan didukung oleh nama keluarga Mantra. Ayah Mantra, Ida Bagus Mantra, pernah menjabat sebagai Gubernur Bali pada periode 1978-1988.

Visi yang diusung oleh pasangan Mantra - Kerta adalah Nawa Candra. Hal itu dimaksudkan pada masa pemerintahannya bila terpilih nanti membangun pemerataan di 8 Kabupaten dan satu Kota yang terdapat di Bali.

Berbekal jabatannya saat ini, pasangan Mantra - Kerta optimistis menghadapi Pilkada Bali. Sebesar 60% suara rakyat Bali ditargetkan diraih pasangan ini.

Selain Mantra - Kerta, pasangan lain yang bertarung dalam Pilkada Bali adalah I Wayan Koster-Cokorda Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace). Pasangan ini didukung oleh PDIP, Hanura, PAN, dan PKPI yang total menguasai 27 kursi di DPRD Bali.

Dukungan dari PDIP dinilai dapat menjadi modal kuat dalam perebutan tahta tersebut. PDIP selama ini mendominasi suara di Pulau para dewa tersebut.

Dominasi partai berlogo kepala banteng itu terlihat dari jumlah kursi yang dimiliki dalam DPRD. PDIP menguasai 24 kursi dari total 55 kursi di DPRD Bali tersebut.

Pilkada Bali dinilai penting bagi PDIP yang memiliki basis suara besar di Bali. Arya bilang PDIP juga tidak ingin kembali kalah seperti pada Pilkada 2013.

"Pilkada 2013 lalu jagoan PDIP, Puspayoga kalah dari Pustika dengan selisih suara sekitar 1.000 suara," terang Arya.

Koster - Cok Ace mengusung visi dengan konsep menjaga keseimbangan sesuai dengan Tri Hita Karana. Konsep itu menggambarkan hubungan serasi dan harmonis antara manusia dengan yang maha pencipta, antara manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam lingkungannya.

Berdasarkan visi tersebut, pasangan Koster - Cok Ace menargetkan raihan 70% suara masyarakat Bali. Asal tahu saja, isu lingkungan saat ini menjadi perhatian di Bali mengingat perdebatan mengenai reklamasi Teluk Benoa.

Berbeda dengan Mantra, Koster saat ini memiliki jabatan di Pemerintahan Pusat. Koster merupakan wakil dari fraksi PDIP di DPR RI komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, serta pemuda dan olahraga.

Koster juga sempat menjadi peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdikbud tahun 1988-1994. Sementara wakilnya Cok Ace juga dikenal sebagai dosen, pelakon seni dan praktisi pariwisata selain menjadi Bupati Gianyar pada periode 2008-2013.

Pemahan pasangan Koster - Cok Ace di bidang kebudayaan dan pariwisata dapat pula menjadi tawaran bagi Provinsi Bali. Pasalnya Bali dikenal sebagai destinasi pariwisata baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Daerah yang memiliki luas wilayah sebesar 5.636 kilometer (km) persegi itu menjadi salah satu objek pariwisata andalan Indonesia. Sebelumnya Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan akan meningkatkan pendapatan negara melalui pariwisata.

Salah satu cara yang ditempuh adalah mengembangkan promosi bagi daerah pariwisata yang sudah siap seperti Bali salah satunya. "Meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara kita caranya dengan mempromosikan destinasi yang sudah siap seperti Bali," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru