Salah jawab kuis, ibu ini pukul lengan Presiden

Jumat, 06 Oktober 2017 | 17:51 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Salah jawab kuis, ibu ini pukul lengan Presiden


AGENDA PRESIDEN - BULUNGAN. Ada saja cerita lucu saat Presiden Joko Widodo memberikan kuis berhadiah sepeda dalam setiap kunjungannya ke daerah. Kali ini, kejadian mengundang tawa terjadi saat Presiden bertandang ke Desa Transmigrasi Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Jumat (6/10). 

Saat itu, Presiden menghadiri acara penyerahan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Lapangan Agatish, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Lalu, tibalah saatnya kuis, yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat saat Presiden datang berkunjung. 

“Ibu-ibu siapa yang hafal Pancasila? Angkat tangannya tinggi-tinggi,” kata Jokowi.

 

Salah seorang ibu, bernama Rini, mengangkat tangannya. Rini adalah seorang Ibu penerima bantuan sosial nontunai PKH. Ketika Presiden menyampaikan sambutan, Rini hanya melihat dari kejauhan dan terkadang tersenyum mendengarkan guyonan Presiden.

Akhirnya, Rini pun ditunjuk Presiden untuk maju ke podium. Ia maju ke podium bersama seorang siswa SMA dan seorang siswa SD. Rini mendapat giliran pertama ditanya Presiden.

“Ibu sebutkan Pancasila,” tutur Presiden. Rini hanya tersenyum mengatakan bahwa dirinya sudah tidak muda lagi dan jangan disalahkan apabila mengucap Pancasila tidak tepat. 

“Kenapa maju?” tanya Presiden. 

“Angkat tangan supaya bisa salaman sama Pak Jokowi. Kan belum tentu 10 tahun lagi bisa salaman. Mau tanam padi banyak, belum tentu bisa ke sana (istana),” ucap Rini.

Presiden tetap meminta Rini mengucapkan Pancasila. Sila pertama, kedua dan ketiga dapat diucapkan dengan baik oleh Rini. Pada saat mengucapkan sila keempat, Rini kurang tepat mengucapkannya. Namun justru Rini yang memukul lengan Presiden.

”Gak hafal saya yang disalahin,” ucap Presiden yang disambut tawa penerima PKH dan KIP. 

Akhirnya Rini pun dapat menyebutkan Pancasila dengan tepat dan memenangkan hadiah sepeda.

Di awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa pemberian PKH bertujuan agar anak-anak sehat dan cerdas. “Program ini adalah terutama agar anak-anak kita sehat. Kalau sehat, ke depan akan menjadi cerdas dan pintar,” ucap Presiden.

Melalui Program Keluarga Harapan (PKH), pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp1.890.000 yang dapat diambil dalam empat tahap. 

Sementara untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP), Presiden mengingatkan digunakan untuk keperluan berkaitan dengan sekolah. “Untuk beli buku, tas, seragam sekolah. Untuk beli pulsa tidak boleh. Kalau ketahuan untuk membeli pulsa, kartunya detik itu juga dicabut,” ujarnya.

Besarnya bantuan yang diberikan berbeda-beda, yakni siswa SD mendapatkan bantuan Rp 450 ribu, siswa SMP menerima Rp 750 ribu dan siswa SMA/SMK mendapatkan Rp 1 juta. Diharapkan bantuan tersebut dapat membantu para siswa untuk terus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang SMA/SMK/MA.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru