Sumut targetkan kurma jadi produk andalan

Kamis, 20 Oktober 2016 | 21:44 WIB Sumber: Antara
Sumut targetkan kurma jadi produk andalan


MEDAN. Pemerintah Provinsi Sumatra Utara akan mendorong pengembangan tanaman kurma untuk menambah dan memperkuat produk hortikultura unggulan di daerah itu.

"UPT Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Dinas Pertanian Sumut bekerja sama dengan salah satu investor lokal akan mengembangkan tanaman kurma dengan bibit yang berasal dari sistem kultur jaringan di kawasan STM Hilir, Deliserdang," kata Kepala UPT Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Dinas Pertanian Sumut Bahruddin Siregar di Medan, Kamis.

Diharapkan pengembangan awal kurma seluas 3,5 hektare itu bisa dilakukan sesegera mungkin, karena dewasa ini impor bibit kurma dengan sistem kultur jaringan tersebut sedang dalam proses perizinan ke Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian.

Dengan nanti dikembangkannya tanaman kurma dengan bibit bagus, maka kebutuhan Sumut atas kurma yang selama ini diimpor, bisa ditekan. Selain untuk memenuhi kebutuhan buah kurma di pasar lokal, pengembangan pohon kurma di kawasan STM Hilir itu diharapkan bisa mendorong percepatan produksi bibit berkualitas di Sumut.

"Tentunya proses produksi bibit yang dikembangkan dari bibit asal kultur jaringan itu memerlukan waktu lagi karena harus melalui penelitian lebih lanjut. Namun dengan akan bisanya dihasilkan sendiri, harga bibitnya tidak semahal harga impor sehingga semakin bisa terjangkau masyarakat," katanya.

Bahkan, kualitasnya bisa lebih bagus, karena sudah sesuai dengan kondisi tanah dan alam Sumut atau daerah Indonesia lainnya. "Hasil uji coba UPT Benih Induk Hortikultura Distan Sumut dengan penggunaan bibit dari biji saja, pohon kurma cocok dikembangkan di wilayah Sumut. Tentunya pengembangan dengan bibit kultur jaringan akan semakin bagus," katanya.

Dengan akan dikembangkan sistem kultur jaringan di Sumut, UPT Benih Induk Hortikultura Distan Sumut berharap masyarakat atau pengusaha tidak lagi membeli bibit kurma secara sembarangan. Sebab, penggunaan bibit sembarangan eks impor dari Thailand selama ini menyebabkan masyarakat yang mengembangkan kurma tidak mendapatkan hasil yang maksimal.

"Hasil pantauan dan laporan, kurma yang ditanam masyarakat Sumut dewasa ini memang berbuah, tetapi produktivitas dan buahnya tidak seperti yang diharapkan. Buahnya tidak manis bahkan pahit sehingga tidak layak jual," katanya.

Melihat hasil uji coba tanaman kurma dengan biji saja sudah cukup bagus, maka Pemprov Sumut merasa perlu mengembangkan kurma itu untuk memperkuat produk unggulan hortikultura Sumut sebelumnya, seperti pisang barangan, salak madu, dan salak pondoh.

Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars menyebutkan, Deliserdang memang sejak dulu fokus pada tanaman pertanian dan hortikultura untuk memperkuat perekonomian masyarakatnya. "Deliserdang terus berupaya mempertahankan sebagai salah satu daerah produsen utama hasil pertanian dan hortikultira Sumut," katanya.

Keberhasilan Deliserdang menjadi penghasil Pisang Barangan yang sudah cukup dikenal di dalam dan bahkan luar negeri, akan diperkuat dengan menghasilkan jenis tanaman lain seperti salak dan menyusul kurma. (Evalisa Siregar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru