600 Ha lahan pertanian penajam terancam kekeringan

Senin, 27 Juli 2015 | 21:54 WIB   Reporter: Yudho Winarto
600 Ha lahan pertanian penajam terancam kekeringan


SAMARINDA. Sekitar 600 hektare lahan pertanian produktif di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, khususnya di Kecamatan Babulu, terancam mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda kawasan itu.

"Lahan pertanian di wilayah Penajam Paser Utara merupakan sawah tadah hujan, terutama di Kecamatan Babulu yang mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah," ungkap Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar saat meninjau pola pertanian dan sistem pengairan di wilayah Kecamatan Babulu, Senin (27/7).

"Sehingga jika kemarau panjang seperti saat ini, lahan tidak dapat ditanami sementara sawah yang sudah ditanami terancam fuso atau gagal panen," katanya.

Saat ini, kata Yusran Aspar, sekitar 12 hektare lahan pertanian di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, kekeringan sehingga mengalami fuso atau gagal panen karena kekurangan pasokan air.

Ia meminta Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman dan Prasarana Wilayah (DPU Kimpraswil) setempat agar segera melakukan perbaikan dan pembenahan irigasi karena hampir sekitar 600 hektare di Penajam Paser Utara berpotensi mengalami kekeringan.

"Saya minta instansi terkait melakukan pembenahan dan perbaikan irigasi, baik terhadap pintu-pintu air sekunder dan pintu air primer, maupun saluran irigasi tersier," ujar Yusran Aspar.

Selain itu, Yusran Aspar juga mengharapkan para petani dapat menjadi petani mandiri dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada serta menjadi petani yang cerdas dan memiliki inovasi dengan tidak menanam satu jenis tanaman saja.

"Seperti yang dilakukan kelompok tani di Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu. Para petani di sana yang tergabung di kelompok tani tidak menanami lahan mereka dengan satu jenis tanaman," katanya.

"Selain memanam padi, para petani di Desa Labangka juga menanam jagung dan kedelaidi sawah mereka secara bergantian. Jadi, petani tanam padi setelah panen lahan ditanami jagung atau kedelai kemudian menanam padi lagi, sehingga petani bersangkutan bisa tiga kali penen dan mendapat keuntungan yang cukup besar," ungkap Yusran Aspar.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan membantu para petani melalui program modal bergulir sehingga diharapkan menjadi petani mandiri yang cerdas dan memiliki inovasi sehingga produksi para peteni dapat terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru