Akhirnya, keluarga Keraton Solo pun berdamai

Sabtu, 24 Juni 2017 | 14:12 WIB Sumber: Kompas.com
Akhirnya, keluarga Keraton Solo pun berdamai


SOLO. Kabar gembira menjelang Hari Raya Idul Fitri berhembus dari dalam Keraton Surakarta.

Konflik internal yang sempat terjadi selama 13 tahun di dalam keluarga keraton berujung damai.

Kedua kubu, yaitu Lembaga Dewan Adat (LDA) dan Pakubuwono XIII menandatangani perjanjian damai yang intinya kedua pihak sepakat untuk bersama-sama memajukan Keraton Surakarta.

Juru bicara Sinuhun Pakubuwono XIII, K.P.A Ferry Firman Nurwahyu Pradotonagoro, S.H. menjelaskan bahwa LDA yang dipimpin oleh GKR Koes Murtiyah dan Sinuhun Pakubuwono sepakat untuk saling memaafkan dan bersama-sama untuk mengelola Keraton Surakarta.

Penandatanganan perjanjian damai tersebut juga dihadiri sejumlah saksi, yaitu Subagyo HS sebagai Anggota Dewan Pertimbagan Presiden dan Enny Tyasni Suzzana mewakili Pemerintah Kota Solo.

"Tadi malam jam 19.00 sampai selesai sekitar 23.00 WIB di Keraton, dan inti dari perjanjian tersebut adalah kedua belah pihak, Sinuhun Pakubuwono XIII dan adik-adiknya, dengan jiwa besar dan keterbukaan hati untuk saling memaafkan dan melupakan kesalahan masa lalu," katanya di Solo, Sabtu (24/6).

Ferry menambahkan, momen tersebut menjadi hadiah spesial di hari Lebaran tahun ini bagi Keraton Surakarta.

Ferry mengakui bahwa proses untuk mendamaikan kedua belah pihak setelah 13 tahun dalam situasi konflik, tidaklah mudah.

Namun, itikad baik kedua pihak untuk membangun keraton menjadi poin penting.

Setelah ini, lanjut Ferry, tidak ada lagi perseteruan di dalam keraton, namun sinergi bersama untuk membangun dan mengembangkan keraton.

"Program pertama yang segera dilakukan Sinuhun adalah konsolidasi internal keluarga keraton untuk menyatukan lagi keluarga setelah hampir 13 tahun mengalami konflik," kata Ferry.

Hal senada juga diungkapkan oleh KGPH Puger, salah satu anggota LDA dan juga adik dari Sinuhun Pakubuwono XIII.

Setelah perjanjian damai ini, keluarga keraton akan bersama menjaga dan menata keraton untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Momentum yang baik untuk saling memaafkanan dan bekerja bersama mengelola keraton," katanya. (Kontributor Surakarta, M Wismabrata)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru