Bengkulu Utara replanting 8.000 Ha kebun sawit

Jumat, 05 Januari 2018 | 18:01 WIB   Reporter: Lidya Yuniartha
Bengkulu Utara replanting 8.000 Ha kebun sawit


PERKEBUNAN SAWIT - JAKARTA. Pemerintah Daerah Bengkulu Utara akan meremajakan (replanting) perkebunan sawit rakyat seluas 8.000 ha di tahun 2018. Saat ini, tengah disiapkan calon petani dan calon lokasi supaya target tersebut dapat segera direalisasikan.

Bupati Bengkulu Utara, Mian mengatakan pihaknya sangat serius mempersiapkam replanting kebun kelapa sawit ini mengingat tanaman ini merupakan salah satu komoditas unggulan di Bengkulu Utara. Dia bilang, luas area perkebunan kelapa sawit rakyat saat ini sebesar 36.861 hektare (ha).

Meski cukup luas, namun produktivitas tandan buah segar (TBS) masih rendah yakni 1,18 ton per ha per bulan, sementara idealnya produktivitas TBS sebesar 2 hingga 2,5 ton per ha per bulan.

Menurut Mian, penyebabnya adalah penggunaan benih palsu, di mana sebanyak 40% atau 14.475 ha dari total perkebunan rakyat masih menggunakan benih palsu.

“Atas dasar itulah kita berharap tanaman kelapa sawit yang telah tua atau memiliki produksi rendah karena berasal dari benih ilegal dapat digantikan dengan varietas unggul kelapa sawit,” Ujar Mian seperti yang tertera dalam keterangan tertulis, Jumat (5/2).

Benih yang akan digunakan disiapkan oleh penangkar pewaralaba kelapa sawit. Mereka [un harus menyiapkan 1.040.000 batang bibit untuk memenuhi kebutuhan lahan seluas 8.000 ha. Sementara itu, Mian berharap, penanaman dapat dilakukan secara tumpang sari dengan tanaman lainnya selama melakukan replanting.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia, Rusbandi menyambut baik atas kesiapan Bengkulu Utara untuk mereplanting kelapa sawit rakyat. Menurutnya dengan replanting, maka akan turut meningkatkan produksi crude palm oil (CPO) nasional. Terlebih, permintaan CPO setiap tahunnya terus meningkat sering meningkatnya permintaan biofuel.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang pun menjelaskan bahwa pemerintah sedang berupaya menambah luasan perkebunan kelapa sawit milik rakyat untuk direplanting.

Berdasarkan catatannya, dari total 11,9 juta ha kebun kelapa sawit Indonesia terdapat 47% perkebunan rakyat atau seluas 4,7 ha. Dari luas tersebut, 2,4 juta ha juga masih dikembangkan secara tradisional dan masih banyak yang menggunakan benih tidak bersertifikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru