BNPB: Kendaraan untuk mendistribusikan bantuan di Lombok masih kurang

Minggu, 12 Agustus 2018 | 17:47 WIB   Reporter: Handoyo
BNPB: Kendaraan untuk mendistribusikan bantuan di Lombok masih kurang

ILUSTRASI. BANTUAN KORBAN GEMPA TIBA DI LOMBOK


GEMPA BUMI - JAKARTA. Gempa bumi di Nusa Tenggara Barat memasuki hari ketujuh. Penanganan terhadap dampak gempa tersebut terus dilakukan. Jumlah korban terus bertambah. Gempa susulan juga terus terjadi di Lombok.

Hingga Sabtu (12/8) tercatat 392 orang meninggal dunia akibat gempabumi 7 SR di wilayah NTB dan Bali. Sebaran korban meninggal dunia akibat gempa adalah di Kabupaten Lombok Utara 339 orang, Lombok Barat 30 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 10 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Lombok 2 orang. 

"Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa. Korban luka-luka tercatat 1.353 orang, dimana 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam siaran persnya, Minggu (12/8). 

Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang. Sementara itu pengungsi sebanyak 387.067 orang yang tersebar di ribuan titik pengungsian. Sebaran dari pengungsi adalah di Kabupaten Lombok 198.846 orang, Lombok Barat 91.372 orang, Kota Mataram 20.343 orang, dan Lombok Timur 76.506 orang.

Kerusakan fisik meliputi 67.875 unit rumah rusak, 606 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. 

Pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas. Pendataan dan verifikasi rumah diprioritaskan agar terdata jumlah kerusakan rumah dengan nama pemilik dan alamat untuk selanjutnya di-SK-kan Bupati/Walikota dan diserahkan ke BNPB untuk selanjutnya korban menerima bantuan stimulus perbaikan rumah.

BNPB telah menyampaikan kekurangan kendaraan untuk mendistribusikan bantuan kepada Menteri Perhubungan. Belum semua pengungsi memperoleh tenda. Dinas Sosial kabupaten di Lombok juga telah mengeluarkan 100 ton beras. Dapur umum lapangan sudah didirikan oleh berbagai pihak seperti TNI, Polri, Tagana, BPBD, NGO dan relawan.

Disitribusi air bersih terus disalurkan menggunakan mobil tanki air. Permasalahan di lapangan adalah masih terbatasnya tendon, air bersih, MCK portable dan sanitasi. 

Listrik juga belum seluruhnya menyala. Di Kecamatan Gangga Lombok Utara masih gelap gulita saat malam hari. Untuk mengatasi penerangan, sebanyak 200 unit genset sudah disalurkan dimana 100 unit dari BNPB dan 100 unit bantuan dari swasta. 

Di sektor pendidikan dari 606 satuan pendidikan terdampak akibat gempa terdapat 3.051 ruang kelas rusak, dimana 1.46 ruang kelas rusak berat, 671 ruang kelas rusak sedang, dan 834 ruang kelas rusak ringan. 

Untuk menyelenggarakan sekolah darurat diperlukan 319 unit tenda, dimana 21 tenda sudah terpasang dan kekurangan tenda 298 unit tenda. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan pendataan, dan memulihkan kerusakan dan belajar mengajar di NTB dan Bali. Total rencana bantuan dari Kemendikbud sebesar Rp 229.24 miliar.

Hingga saat ini gempa susulan masih sering terjadi. Sudah 576 gempa susulan hingga Minggi (12/8) pukul 15.00 WITA sejak gempa 7 SR mengguncang wilayah NTB dan sekitarnya. Intensitas gempa susulan kecil. Diperkirakan gempa susulan ini masih akan terjadi hingga 4 minggu ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru