JAKARTA. Perum Bulog kadivrei DKI Jakarta kembali melakukan Operasi Pasar (OP) dengan menjual sembako murah di sejumlah titik di Jakarta Barat dan sekitarnya, Sabtu (2/7). Penjualan ini dilakukan di pemukiman warga yang perekonomiannya menengah ke bawah.
OP ini dilakukan dalam rangka meredam kenaikan harga bahan kebutuhan pokok jelang Lebaran. Dengan adanya sembako murah ini, diharapkan tingkat permintaan sembako di pasar dapat berkurang sehingga harga bisa terkendali.
Herman Sadik, Kepala Bidang Operasional Pelayanan Publik Divrei DIK Jakarta mengatakan, OP digelar di daerah perempatan Kemis dan di daerah Meruya Jakarta Barat. Ia bilang, antusiasme masyarakat begitu tinggi ketika Bulog membuka stan penjualan beras, gula, miyak goreng, bawang merah, bawang putih dan daging sapi beku.
"Animo masyarakat sangat tinggi, sekarang lagi antre panjang," ujarnya kepada KONTAN, Sabtu (2/7).
Herman mengatakan, untuk hari Sabtu ini, Bulog Kadivrei DKI menggelontorkan 5 ton beras jenis premium dengan harga Rp 7.900 per kilogram (kg), gula sebanyak 2 ton dengan harga Rp 13.000 per kg, minyak goreng 300 liter dengan harga Rp 12.000 per liter, bawang merah sebanyak 200 kg dengan harga Rp 25.000 per kg, bawang putih sebanyak 150 kg dengan harga Rp 30.000 per kg dan daging beku sebanyak 200 kg dengan harga Rp 85.000 per kg.
Ia mengatakan, OP yang dilakukan kali ini berkat kerjasama dengan kelurahan setempat. Hal itu memudahkan Bulog melakukan OP karena bisa masuk ke pemukiman penduduk yang ekonominya menengah ke bawah.
Dengan demikian, kehadiran Bulog juga sebagai representasi kehadiran pemerintah menjual sembako dengan harga murah di tengah kenaikan harga pangan yang kian melambung di tengah masyarakat.
Selain menjual sembako melalui OP, Bulog juga menjual sembako melalui Rumah Pangan Kita (RPK). Kehadiran RPK di seluruh Indonesia diharapkan turut memberikan alternatif bagi masyarakat untuk mendapatakan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Bulog dapat menjual harga sembako dengan lebih murah karena langsung membeli dari produsen dan petani tanpa harus melalui perantara. Kehadiran Bulog di tengah masyarakat juga sebagai salah satu upaya memperpendek rantai pasok pangan yang selama ini sangat panjang sehingga harga komoditas ketika sampai di pasar menjadi tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
