Dampak virus corona, pedagang pasar Cipadu Tangerang keluhkan menurunnya pembeli

Jumat, 20 Maret 2020 | 21:56 WIB   Reporter: Venny Suryanto
Dampak virus corona, pedagang pasar Cipadu Tangerang keluhkan menurunnya pembeli

ILUSTRASI. Sentra penjualan kain gorden di daerah Cipadu, Tangerang.


VIRUS CORONA - JAKARTA. Penyebaran virus corona yang telah meluas hingga ke berbagai negara termasuk Indonesia telah merugikan para pedagang dan UMKM terutama di Jakarta dan Tangerang. Pasalnya, masyarakat sudah mengurangi aktifitas di keramaian. Termasuk di pasar Cipadu, Ciledug, Tangerang. 

Menurut Wijaya, salah satu pedagang Gordyn dengan merk Sumber Gordyn ini merasakan adanya penurunan yang sangat drastis dari hari ke hari akibat wabah virus corona. Ia mengaku, sudah seminggu ini pembeli yang datang bisa dihitung pakai tangan. Padahal pasar ini selalu ramai pembeli dan pengunjung. 

Baca Juga: Dampak corona, KBRI Bangkok tetapkan status waspada, turis WNI diimbau cepat pulang

Bahkan, hari ini saja ia bilang tak kelihatan satu pun pengunjung yang datang. Hanya ada pedagang-pedagang saja yang masih berjualan. “Pengunjungnya sepi sekali sejak adanya virus corona,” Kata Wijaya kepada Kontan.co.id, Jumat (20/3). 

Ia juga bilang, biasanya ia bisa melayani sekitar 10-20 pembeli yang menghampiri toko Gordynnya. Namun kali ini, 2-3 pembeli yang datang saja sudah sangat bersyukur. Sayangnya, ia tak merinci berapa penurunan omzet yang dirasakannya. “Ya pokoknya drastis sekali lah. Hari ini sama sekali tidak ada pengunjung,” tambahnya. 

Tak hanya mengandalkan toko offline nya di pasar, ternyata wijaya juga sudah memiliki website resmi untuk berjualan online. Namun sayangnya, menurut pengakuan Wijaya penjualan online pun ikut tak mendatangkan pembeli alias sepi. “Sepi juga di online, hari ini aja sama sekali tidak ada pemasukan,” ungkapnya. 

Baca Juga: Mulai Senin, MRT Jakarta hanya beroperasi jam 06.00-20.00 WIB

Ia juga bilang kalau dirinya dengan pedagang-pedagang lainnya masih akan terus buka toko guna mencari pemasukan sehari-hari. Namun beroperasinya hanya sampai sore. Padahal biasanya, ia bisa buka sampai jam 7 malam. 

Soal harga, Wijaya membanderol harga berbagai Gordyn ini mulai dari Rp 60.000 sampai Rp 200.000. Ia pun berharap virus corona bisa segera mereda sehingga tak menghambat penjualan bisnisnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru