Gaya kampanye "silent" Ahok di putaran dua

Jumat, 17 Maret 2017 | 17:58 WIB   Reporter: Dupla Kartini
Gaya kampanye


JAKARTA. Ada perbedaan gaya kampanye calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan calon wakil gubernur pasangannya, Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Jika model kampanye Djarot masih sama dengan putaran pertama, Ahok kini mengubah cara kampanyenya menjadi lebih senyap atau silent.

"Kalau kami sih melihat Pak Ahok tipenya sulit diatur. Dia selalu mencari wilayah yang panas, yang problem sosialnya tinggi, karena dia ngomong, 'Saya ini kan pejabat, bukan paslon yang marketing. Saya ingin produktif untuk kunjungan saya. Jadi saya enggak mikirin media,' begitu," kata politikus PDI-P, Eva Kusuma Sundari, yang juga bagian dari tim pemenangan Ahok-Djarot, Jumat (17/3).

Eva menjelaskan, dari setiap kunjungan ke berbagai tempat, Ahok selalu mencatat dan mendata permasalahan apa yang dialami warga di sana. Setelah mengetahui permasalahan utama di tiap wilayah, Ahok akan memasukkan data-data tersebut untuk segera diselesaikan ketika nanti dia kembali aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi lebih kepada kampanye yang sifatnya konkret, bukan untuk marketing pribadi bahwa I'm good, you choose me (Saya orang baik, anda silakan pilih saya), enggak gitu lagi. Ini mana problemnya, jadi memang lebih silent daripada (kampanye) Pak Djarot," tutur Eva.

Selama masa kampanye putaran kedua ini, kata Eva, Ahok telah menemukan sejumlah masalah mendesak warga yang butuh penyelesaian cepat. Masalah itu di antaranya kebutuhan kaum lansia (lanjut usia) yang kemudian dijadikan dasar untuk membuat Kartu Jakarta Lansia.

Pada putaran pertama Pilkada DKI, Ahok mengisi masa kampanyenya dengan menemui warga. Ia kemudian mengalami sejumlah penolakan di beberapa tempat. Setelah itu, Ahok mendesain kampanye terpusat di salah satu posko pemenangannya, Rumah Lembang. Warga, siapa saja, dipersilakan datang mengadu terkait masalah di Jakarta.

Model kampanye Djarot masih terbuka. Ia menemui warga dan mengikuti sejumlah undangan kegiatan. Meski Djarot juga sempat dapat penolakan ketika blusukan, dia tetap melakoni model kampanye yang sama pada putaran kedua ini.

(Andri Donnal Putera)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru