Harga kentang di Dieng mulai turun

Kamis, 22 Februari 2018 | 20:08 WIB   Reporter: Lidya Yuniartha
Harga kentang di Dieng mulai turun

Panen kentang di Dieng


AGRIBISNIS - JAKARTA. Ketua Asosiasi Petani Kentang Dataran Tinggi Dieng, M. Mudasir mengatakan, harga kentang di Dieng, Jawa Tengah mulai menurun dalam sepekan terakhir lantaran produksi yang mulai meningkat.

Menurut Mudasir, harga kentang sempat melonjak karena produksi yang berkurang. "Produksi berkurang salah satunya pengaruh kondisi cuaca. Adanya hujan membuat petani tidak bisa panen dan barang yang siap dikirim ke pasar berkurang," ujar Mudasir kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2).

Saat ini harga kentang di Dieng sudah sekitar Rp 9.000 per kg di tingkat petani. Sebelumnya, harga kentang di tingkat petani bisa mencapai Rp 12.000 - Rp 14.000 per kg. Dia mengatakan, harga yang tinggi ini sudah terjadi sejak akhir tahun 2-17.

Mudasir memperkirakan produksi kentang di Dieng tahun ini akan kembali normal. Dia bilang, rata-rata setiap tahun tingkat produktivitas kentang di Dieng sekitar 12-18 ton per ha.

Sementara, luas lahan tanam kentang di Dieng sekitar 8.000 ha. Artinya dalam setahun produksi kentang bisa mencapai 96.000 - 144.000 ton.

Mudasir pun mengungkapkan, saat ini permintaan benih kentang semakin meningkat karena harga kentang yang sempat membaik dalam beberapa waktu terakhir.

Meski produksi masih baik, namun Mudasir berharap pemerintah memberikan perhatian kepada petani kentang. Pasalnya, saat ini petani di Dieng sulit mendapatkan pupuk.

Dia mengatakan, pihaknya sudah mengalami kesulitan pupuk sejak 2014. Padahal, menurutnya adanya bantuan pupuk dari pemerintah menjadi hal yang menarik bagi petani.

Mudasir pun meminta pemerintah melakukan pendataan yang lebih valid, sehingga ketersediaan pupuk merata di setiap wilayah.

Pasalnya, menurut Mudasir, terkadang di satu wilayah pupuk melimpah, sementara di wilayah lainnya petani kesulitan mencari pupuk. "Kalau mendatangkan pupuk dari wilayah lain, akan menambah biaya bagi kami," ujar Mudasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru