Kementerian PUPR mendata infrastruktur yang rusak akibat gempa Lombok

Selasa, 07 Agustus 2018 | 08:37 WIB   Reporter: Kiki Safitri
Kementerian PUPR mendata infrastruktur yang rusak akibat gempa Lombok

ILUSTRASI. KERUSAKAN GEMPA LOMBOK


GEMPA - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendata kerusakan infrastruktur pascagempa berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram dan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1, didampingi Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga dan Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazaly menggelar rapat koordinasi di tenda darurat Posko Induk Gabungan yang berlokasi di Kecamatan Tanjung atau ibukota Kabupaten Lombok Utara.

Kecamatan Tanjung dihuni oleh sekitar 47.000 penduduk sekaligus merupakan kawasan yang memakan korban jiwa dan material terparah. Basuki juga turut meninjau Jembatan Sokong di Kecamatan Tanjung yang merupakan satu dari lima jembatan yang mengalami kerusakan.

"Jembatan mengalami kerusakan pada balok induk sepanjang 15 cm. Saat ini jembatan ditutup sementara, sehingga warga yang melintas bisa melalui jalan alternatif yang tidak jauh dari lokasi jembatan," ungkap Basuki melalui siaran pers, Selasa (7/8).

Penanganan Jembatan Sokong akan dilakukan tim Direktorat Jembatan Ditjen Bina Marga bersama Balitbang PUPR. Kendati jalur jalan nasional seluruhnya fungsional, tidak ada yang putus, tercatat potensi longsor pada 7 titik di sepanjang KM 57 hingga KM 64 dari Kota Mataram.

Lebih lanjut Basuki juga meninjau sumur bor yang berjarak sekitar 2 km dari pusat kecamatan untuk memastikan pasokan air di lokasi pengungsian dan locus prioritas lainnya, seperti rumah sakit, puskesmas, musholla dan hunian warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru