Macet parah, hindari Jalan Wolter Monginsidi

Senin, 10 Juli 2017 | 08:11 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Macet parah, hindari Jalan Wolter Monginsidi


JAKARTA. Akibat pembangunan elevated busway koridor 13 Transjakarta terjadi bottleneck di ruas Jalan Wolter Mongisidi. Hal ini mengakibatkan adanya kemacetan parah di wilayah tersebut.

Pasca pembangunan Jalan Layang Khusus Transjakarta tersebut, ruas Jalan Wolter Mongisidi yang sebelumnya merupakan ruas jalan dua arah menjadi ruas jalan dengan karakteristik sistem ruas satu arah. Ruas satu arah ini yaitu manjadi dari Kapten Tendean menuju Jalan Trunojoyo. Akibatnya terjadi bottleneck di ruas Jalan Wolter Mongisidi.

"Adanya bottleneck di ruas Jalan Wolter Mongisidi, mengakibatkan macet parah. Dan ini sudah banyak kita terima keluhannya," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Carlo Manik dalam keterangan resminya, Minggu (9/7).

Carlo sendiri mengakui bahwa pembangunan elevated busway koridor 13 merupakan terobosan besar Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum serta mengurai kemacetan antara wilayah Jakarta-Tangerang.

Akan tetapi, pembangunan koridor 13 ini di sisi lain menyebabkan terjadinya bottleneck. Bottleneck terjadi karena terjadi pengurangan kapasitas jalan khususnya ruas Jalan Wolter Monginsidi dan Trunojoyo.

Sistem satu arah yang sekarang diberlakukan mendapat keluhan dari masyarakat dimana aksesibilitas dari dan ke kawasan tersebut menjadi lebih buruk.

Berangkat dari keluhan masyarakat tersebut, BPTJ BPTJ bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta pihak kepolisian melakukan survei lokasi dan membuat kesepakatan rekayasa lalu lintas.

Dalam kasus kemacetan di Jalan Wolter Mangunsidi ini, BPTJ merekomendasikan agar sistem satu arah segmen simpang Adityawarman - Gunawarman dikembalikan menjadi sistem dua arah.

Kasubdit Manajemen Lalu Lintas BPTJ Hananto Prakoso mengatakan bahwa berdasarkan kajian dari BPTJ, penerapan sistem 2 arah ini akan memperbaiki kecepatan di segmen jalan tersebut hingga 70%. "Dengan dikembalikan menjadi ruas jalan dengan sistem dua arah, ternyata menjadi lebih lancar," ujar Hananto.

Sistem dua arah ini telah diuji cobakan dan diterapkan secara permanen oleh Dishub DKI Jakarta.

"Perubahan sistem ini juga sudah dibarengi dengan perbaikan tingkat Keselamatan. Telah dilakukan pemasangan fasilitas perlengkapan jalan pada segmen jalan tersebut, agar tetap aman bagi pengguna jalan," tambah Hananto.

Hananto juga menambahkan manajemen rekayasa lalu lintas pada lokasi tersebut akan dievaluasi secara rutin oleh BPTJ dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menjamin aksesibilitas dan mobilitas masyarakat di sekitaran ruas jalan Wolter Monginsidi dan Trunojoyo lebih lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru