PUPR tambah 9 embung dan sumur bor di Asmat

Jumat, 16 Maret 2018 | 11:55 WIB   Reporter: Ramadhani Prihatini
PUPR tambah 9 embung dan sumur bor di Asmat

ILUSTRASI. KOTA AGATS ASMAT


PROYEK INFRASTRUKTUR - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggenjot peningkatan pembangunan infrastruktur dasar di Kabupaten Asmat, Papua. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman di Kabupaten Asmat.

Dia bilang, Kementerian PUPR telah memiliki matrik kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Asmat jangka pendek maupun menengah. Yakni infrastruktur air bersih, sanitasi, jembatan, perbaikan jalan kampung, bedah rumah, dan pembangunan permukiman baru. 

“Daerah ini merupakan daerah rawa sehingga air perlu diolah agar layak dikonsumsi. Sudah ada tampungan air berupa embung dengan kapasitas 1.000 m3 namun masih kurang sehingga akan kita buat 9 embung lagi dengan kapasitas lebih besar. Selain itu sumber air melalui sumur bor juga ditambah,”  kata Basuki seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (16/3).

Saat ini sudah ada satu sumur bor dan akan ditambah lima sumur bor kedalaman 150 - 200 meter dengan anggaran Rp 6 miliar. Untuk alat bor sudah siap digunakan karena sudah selesai dirakit, bisa dikirim secara utuh. 

Layanan air minum perpipaan juga semakin dikembangkan. Sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Agats, Kabupaten Asmat  kapasitas 10 liter/detik yang sudah ada dan melayani 230 sambungan rumah, pada tahun 2018 akan direhabilitasi agar lebih optimal. 

SPAM juga akan dibangun di Distrik Atsy & Distrik Sawaerma dengan kapasitas 5 liter/detik dan dialokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar serta SPAM Kota Agats dengan kapasitas 10 liter/detik dengan anggaran Rp 5 miliar. Ditambah pembangunan SPAM sebanyak 24 unit kapasitas masing-masing 1 liter/detik dengan nilai RP 39,7 miliar melalui kegiatan Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). 

Sementara itu Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Asmat sudah tuntas. Ia berterima kasih atas penyediaan infrastruktur dasar seperti air, sanitasi, sampah, transportasi dan rumah. “Dengan ketersediaan infrastruktur yang lebih baik, ke depan diharapkan tidak akan terjadi lagi KLB di Asmat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru