Sandiaga: Investasi properti di Jakarta tak pernah rugi

Kamis, 12 Juli 2018 | 12:33 WIB   Reporter: Kiki Safitri
Sandiaga: Investasi properti di Jakarta tak pernah rugi

ILUSTRASI. Sandiaga Uno


DKI JAKARTA - JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, menanggapi santai keluhan dari Real Estate Indonesia (REI) terkait Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Seperti yang diketahui, REI sempat mengutarakan kecemasannya bahwa kenaikan NJOP bisa berimbas pada daya beli masyarakat akan properti. 

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga menekankan, keuntungan dari kenaikan NJOP tersebut nantinya juga akan dinikmati pengusaha properti.

"Begitu naik pasti protes. Jadi kita mengerti bahwa hal ini sudah biasa. Pengusaha pasti komplain dulu, terus begitu udah untung, biasanya diam. Itu saya tahu banget karena saya adalah pengusaha," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta Rabu (11/7).

Sandiaga juga mengatakan,  kenaikan nilai properti diharapkan bisa disesuaikan dengan tingkat daya beli masyarakat. Kendati demikian, dia juga membenarkan bahwa pasar properti saat ini sedang mengalami kelesuan.

"NJOP naik berarti pengusaha properti juga melihat nilai propertinya naik juga. Dan ini akan dilakukan juga penyesuaian dengan tingkat daya beli. Betul pasar properti ini sekarang sedang dikatakan lesu atau stagnan," ujarnya.

Sandiaga menjelaskan, saat dirinya bertandang ke Singapura, banyak pihak yang mengatakan bahwa investasi properti di Jakarta tidak pernah mengalami kerugian. "Tidak ada satu pun juga investor waktu kami kemarin roadshow, yang menanyakan kebijakan tentang NJOP," kata Sandiaga.

Hal inilah yang membuat Sandiaga yakin tidak akan terjadi masalah jika Pemprov DKI menaikkan NJOP. "Saat kami roadshow di Singapura, semua menyatakan bahwa investasi properti di Jakarta itu tidak pernah rugi. Kadang untungnya sedikit, kadang untungnya gede. Jadi saya semakin yakin bahwa keputusan kita menyesuaikan NJOP ini bisa diterima," tegasnya.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia Bambang Ekajaya mengatakan, kenaikan NJOP menyebabkan masyarakat enggan membeli properti.

"Pada saat sekarang ini kebanyakan orang tidak mau beli properti, selain masalah harga ada juga masalah perpajakannya,” Kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru