Saratoga dirikan SMK Ketenagalistrikan di Tangsel

Rabu, 01 Maret 2017 | 17:42 WIB   Reporter: Hendra Gunawan
Saratoga dirikan SMK Ketenagalistrikan di Tangsel


TANGERANG. Pembangunan infrastruktur berupa pembangkit listrik yang terus-menerus dilakukan oleh pemerintah diperkirakan bakal meningkatkan permintaan sumber daya manusia (SDM) di bidang ketenagalistrikan.

Hal itu pun sadari oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, salah satu perusahaan yang terjun di bisnis pembangkit listrik. Untuk mengantipasi hal tersebut, Saratoga menggandeng Yayasan Ora et Labora untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Teknik Ketenagalistrikan swasta yang pertama di Indonesia.

Pembangunan sekolah ini sudah mulai dilakukan pada Rabu (1/3), dengan ditandai peletakan batu pertama. Lokasinya berada di Tangerang Selatan, Banten.

Direktur Saratoga Investama Sedaya Jerry Ngo mengatakan inisiatif Saratoga dalam program ini karena adanya kebutuhan yang semakin meningkat akan tenaga kerja terampil di sektor pembangkit tenaga listrik. “Ini merupakan upaya konkret untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan program listrik 35.000 Megawatt,” ujar Jerry dalam keterangan resminya, Rabu (1/3).

Ia berharap SMK ini dapat memenuhi permintaan industri yang semakin meningkat akan operator terlatih dan berkualitas. Termasuk dari grup Saratoga yang memiliki beberapa perusahaan investasi yang membutuhkan tenaga kerja ini, seperti Adaro Power, Medco Power Indonesia, Paiton Energy dan Tenaga Listrik Gorontalo.

“Saratoga adalah salah satu grup perusahaan investasi terbesar yang berinvestasi di sektor pembangkit listrik,” katanya.
 
Ketua Yayasan Ora et Labora, Sandi Rahaju mengatakan, sejalan dengan program listrik pemerintah 35 ribu MW, kebutuhan SDM di bidang kelistrikan sangat besar. Pemerintah juga telah memperkirakan kebutuhan tenaga profesional di bidang kelistrikan mencapai 3,65 juta orang.

Melalui proyek-proyek pembangunan pembangkit listrik, kebutuhan tenaga kerja tidak langsung mencapai sekitar 3 juta orang dan tenaga kerja langsung sebanyak 650 ribu orang. “SMK ini akan terbuka untuk umum dan semoga dapat menjadi bagian dari solusi pemerintah dalam memperkuat sektor kelistrikan di Indonesia,” kata Sandi.
 
Sistem pendidikan di SMK Program Teknik Ketenagalistrikan Ora et Labora ini akan terbagi menjadi dua program. Pertama program SMK vokasional-teknik yang akan dilaksanakan mulai tahun ajaran 2017/2018 pada Juli 2017 dan ‘On Board Training’ yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 dengan jangka waktu 6-8 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan

Terbaru