MANADO. Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) mengumumkan status siaga III untuk Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Menyusul peningkatan aktivitas vulkanik secara signifikan terjadi selam sepekan terakhir.
"Untuk menghindari kejadian letusan mendadak yang membongkar kubah lava maka statusnya dinaikkan dari waspada level II menjadi siaga level III," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (12/5).
Kenaikan status siaga ini, berlaku mulai pukul 12.00 Wita, hari ini. "Rekomendasi daerah berbahaya yang harus dikosongkan yang semula di dalam radius tiga kilometer, diperluas menjadi empat kilometer," katanya.
Meski berstatus siaga, tidak ada permukiman penduduk yang perlu dievakuasi, sementara permukiman terdekat berada di radius 5-7 kilometer dari puncak kawah."Secara visual keadaan kawah puncak belum menunjukkan kepulan asap maupun abu," jelasnya.
Kenaikan status siaga ini telah dilaporkan kepada BNPB dan BPBD Provinsi Sulawesi Utara. "Kepala BNPB Willem Rampangilei telah memerintahkan posko BNPB untuk melakukan pemantauan aktivitas Gunung Awu melalui PVMBG. Sementara BPBD agar menyiapkan langkah-langkah antisipasi jika ada perkembangan lebih lanjut dari aktivitas vulkanik," katanya.
Dengan kenaikan status Gunung Awu maka di Indonesia dari 127 gunung api aktif ada satu gunung berstatus awas, dua berstatus siaga dan 17 berstatus Waspada.
Satu gunung status awas yaitu Gunung Sinabung sejak 2 Juni 2015 hingga sekarang, dua gunung status siaga yaitu Gunung Lokon dan Gunung Awu.
Sementara 17 gunung status waspada yaitu Gunung Soputan, Karangetang, Kie Besi, Bromo, Egon, Raung, Gamalama, Sangeangapi, Rokatenda, Ibu, Gamkonora, Papandayan, Semeru, Anak Krakatau, Marapi, Dukono dan Kerinci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
