Ahok: Parkir meter, oknum ormas hilang jatahnya

Kamis, 04 Mei 2017 | 14:21 WIB   Reporter: kompas.com
Ahok: Parkir meter, oknum ormas hilang jatahnya


JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai sistem parkir meter mampu mencegah kebocoran. Dengan parkir meter juga tidak mengubah banyak sistem perparkiran selama ini.

"Parkir meter tidak mengubah sistem menarik duit dari juru parkir (jukir), hanya juru parkirnya enggak boleh ngantongin uang kontan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (4/5).

Ahok mengatakan, parkir meter justru menghilangkan perputaran uang cash antara juru parkir dan pemilik kendaraan. Dengan parkir meter, uang parkir akan dibayar dengan menggunakan uang elektronik dan langsung masuk ke kas daerah.

"Dengan model ini kita tidak mengurangi juru parkir, hanya oknum ormas-ormas tertentu yang jatah-jatahan itu hilang, yang dicuri, yang enggak disetor itu hilang," ujar Ahok.

"Ini mesin hanya ibaratnya supaya duitnya enggak dicolong. Kalau orang lihat duit kontan kan hijau-hijau matanya," imbuh Ahok.

Sebelumnya, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai terminal parkir elektronik (TPE) atau sistem parkir meter tidak cocok diterapkan di Jakarta. Sebab, ia menilai pola yang diterapkan dalam sistem parkir model tersebut tidak cocok dengan budaya orang Indonesia.

Sandi menyebut sistem parkir meter hanya cocok diterapkan di negara dengan karakter masyarakat yang individualis. Hal itu disebut Sandi berbeda dengan karakter masyarakat Indonesia. "Kalau kita lihat di sini parkir kita dibantuin, mau belanja ada yang bantuin. Karena memang banyak lapangan pekerjaan yang dibutuhkan," ucap Sandi.

Selain itu, Sandi menyebut juru parkir tetap diperlukan karena merupakan kearifan lokal yang tidak akan pernah bisa dihilangkan di tengah masyarakat.

(Jessi Carina)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru