Anjuran di rumah saja karena corona bikin konsumsi LPG subsidi di Jawa Timur naik 7%

Kamis, 26 Maret 2020 | 11:59 WIB   Reporter: Filemon Agung
Anjuran di rumah saja karena corona bikin konsumsi LPG subsidi di Jawa Timur naik 7%

ILUSTRASI. JAKARTA,26/02-RENCANA KENAIKAN ELPIJI 3 KG. Penjual eceran mendistribusikan gas elpiji 3 kg di Jakarta, Rabu 926/02). ementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal mengubah skema subsidi harga gas elpiji 3 kilogram mulai semester II 2020. Nantiny


KENAIKAN ELPIJI - SURABAYA. PT Pertamina (Persero) mengungkapkan terjadi peningkatan konsumsi LPG di Jawa Timur seiring anjuran work from home (bekerja dari rumah) akibat pandemi corona.

Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji bilang kenaikan diakibatkan meningkatnya aktivitas memasak rumah tangga.

"Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus mencatat Produk LPG Subsidi (3 Kg), terjadi peningkatan hingga 7% dari rerata konsumsi harian sebesar 3.900 Metrik Ton (MT)," terang Rustam dalam keterangan resmi, Kamis (26/3).

Baca Juga: Mobilisasi masyarakat dibatasi, konsumsi LPG non subsidi Pertamina di Banten naik 15%

Rustam melanjutkan, peningkatan turut dialami produk LPG Nonsubsidi Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg dari sektor konsumsi rumah tangga pun mengalami kenaikan 34% dari rata-rata konsumsi harian normal sebesar 165 MT.

Di sisi lain, berdasarkan catatan pada periode yang sama, terjadi penurunan konsumsi BBM di masyarakat melalui SPBU.

Dari catatan penjualan, terjadi penurunan konsumsi BBM jenis Produk Gasoline (Premium dan Perta Series) pada 3 hari terakhir (22 s/d 24 Maret) sebesar 9% dari rata-rata konsumsi harian normal yang sebesar 12.800 Kilo Liter (KL).

Sedangkan untuk BBM jenis Produk Gasoil (Biosolar dan Dex Series) pada periode yang sama relatif stabil, dengan rata-rata konsumsi harian sebesar 6.000 KL untuk seluruh wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Pertamina: Pelemahan rupiah belum berdampak ke perubahan harga BBM

Rustam menjelaskan, tingkat konsumsi BBM yang rendah merupakan indikasi dari semakin berkurangnya aktivitas luar rumah oleh masyarakat.

Untuk itu, Rustam memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan penyaluran BBM dan LPG.

"Kami juga mengimbau agar konsumen membiasakan bertransaksi secara cashless dengan penggunaan aplikasi MyPertamina, untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui uang tunai," tambah Rustam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru