BMKG deteksi 28 titik panas di Sumatra

Selasa, 13 Juni 2017 | 11:03 WIB Sumber: Antara
BMKG deteksi 28 titik panas di Sumatra


PEKANBARU. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebanyak 28 titik panas, yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di empat provinsi di Pulau Sumatra, Selasa pagi (13/6).

"Titik panas terpantau berada di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Riau dan Lampung," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.

Ia menjabarkan, sebanyak 14 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50% terpantau di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Selanjutnya, tujuh titik berada di Sumatra Utara, empat titik di Riau serta tiga lainnya terdeteksi di Provinsi Lampung.

Khusus di Riau, empat titik panas menyebar di tiga kabupaten, yakni dua titik di Pelalawan serta dua titik lainnya di Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. "Dari empat titik panas di Provinsi Riau, satu titik dipastikan sebagai titik api," papar Slamet.

Satu titik api yang menjadi indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70% tersebut berada di Pelalawan, tepatnya di Kecamatan Kuala Kampar.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur menuturkan, pihaknya akan segera melacak keberadaan titik panas dan titik api sesuai koordinat yang disampaikan BMKG tersebut. Pemetaan titik panas itu dilakukan menggunakan helikopter patroli jenis Bolcow, dan disiagakan lima helikopter pengebom air apabila ditemukan adanya kebakaran.

Dalam sepekan terakhir, BMKG terus mendeteksi keberadaan titik panas maupun titik api di Pulau Sumatra. Titik panas merupakan indikator adanya kebakaran hutan dan lahan, namun tingkat kepercayaan di atas 50%, sehingga perlu pemeriksaan ke koordinat untuk memastikan kebenaran adanya kebakaran lahan.

Sementara titik api merupakan indikasi kuat adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70% dan patut diwaspadai terjadinya kebakaran pada koordinat dimaksud.

Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya resmi memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April lalu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan lima unit helikopter berukuran besar sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana Karhutla di Provinsi Riau. Lima unit helikopter masing-masing jenis MI-171, MI-172, MI-8 dan S-61 saat ini terparkir di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru. (Bayu Agustari & Anggi Romadhoni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru