BMKG deteksi 35 titik panas di Aceh

Selasa, 25 Juli 2017 | 11:34 WIB Sumber: Antara
BMKG deteksi 35 titik panas di Aceh


BANDA ACEH. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan jumlah titik panas terpantau oleh satelit bertahan 35 titik di wilayah Aceh.

"Pantauan pagi ini pukul 07.00 WIB, sama dengan kemarin sore pukul 17.00 WIB yakni sama-sama 35 titik," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang Zakaria, di Banda Aceh, Selasa (25/7).

Ia merinci, sebanyak 35 titik panas itu tersebar di delapan kabupaten/kota di Aceh sesuai pantauan sensor modis menggunakan Satelit Terra dan Aqua.

Dari total jumlah titik panas tersebut, 12 titik atau terbanyak di antaranya terpantau berada wilayah pesisir barat, lebih tepatnya di Aceh Barat. Seperti di Kecamatan Johan Palawan dan Kecamatan Sama Tiga sama-sama menyumbang empat titik, Kecamatan Kaway Enam Belas dan Kecamatan Woyla Barat memberi masing-masing dua titik.

Diikuti 11 titik berada di daerah Nagan Raya, yang terdiri dari delapan titik di Kecamatan Darul Makmur, dan sisanya tiga titik di Kecamatan Kuala.

Terdeteksi juga di Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Aceh Tegah masing-masing tiga titik panas, sehingga total menjadi sembilan titik panas. Titik panas itu di Kecamatan Lembah Seulawah, Kecamatan Teunom Aqua, dan Kecamatan Celala masing-masing dua titik, lalu Kecamatan Kota Luecot Glie, Kecamatan Panga Aqua, dan Kecamatan Linge satu titik.

"Terakhir Aceh Singkil terdeteksi di Kecamatan Danau Pa, Gayo Lues di Terangon, dan Sulubussalam di Rundeng masing-masing satu titik," kata Zakaria.

Kabut asap tebal dari kebakaran lahan gambut di Aceh Barat dilaporkan telah menyelimuti wilayah Kota Meulaboh di pesisir barat hingga Kota Lhoksemawe berada di pesisir timur sejak akhir pekan lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Aceh Barat Adi Yunanda menyatakan, kondisi oksigen di daerah itu mengalami gangguan disebabkan kabut asap mengepung kawasan setempat.

"Kami masih melakukan pengukuran lahan yang terbakar. Terkait dampak asap atau kandungan udara saat ini, kami masih menunggu hasil pemeriksaaan dari Provinsi Aceh," imbuhnya. (Muhammad Said)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru