BPOM perkuat sinergi dengan pemda dan akademisi di Sumut

Kamis, 27 Desember 2018 | 15:52 WIB   Reporter: Yudho Winarto
BPOM perkuat sinergi dengan pemda dan akademisi di Sumut

ILUSTRASI. Kepala BPOM Penny K. Lukito


BPOM - MEDAN. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menggandeng Universitas Sumatera Utara (USU) dalam kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, kursus, workshop, seminar, penelitian, publikasi ilmiah, serta penguatan pengawasan obat dan makanan ini.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kepala BPOM Penny K. Lukito dan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Runtung Sitepu, Kamis (27/12).

Penny K. Lukito menyampaikan, pengembangan SDM merupakan salah satu prioritas BPOM untuk mewujudkan kinerja organisasi dan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik.

“SDM BPOM RI didorong untuk bersikap terbuka, inovatif, dan kreatif dalam menjawab berbagai permasalahan dan tantangan pengawasan obat dan makanan. Revolusi industri 4.0 menuntut SDM Indonesia, termasuk BPOM, harus siap menuju perubahan besar seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat,” ungkap Penny.

“Terlebih mengingat industri farmasi, kosmetik, produk herbal, dan pangan yang disebut sebagai wellness industry termasuk sektor industri prioritas dalam Making Indonesia 4.0 dan menjadi andalan revolusi industri di Indonesia, karena memiliki added value tinggi,” lanjutnya.

Sumatera Utara termasuk salah satu dari 18 destinasi wisata internasional yang terdaftar sebagai lokasi pariwisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism Observatory (STO) yang ditetapkan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

Potensi dan kapasitas Sumatera Utara sebagai destinasi wisata berkelanjutan, sangat didukung dengan kekayaan budaya dan produk kuliner khas lokal. BPOM khususnya Balai Besar POM (BBPOM) di Medan siap mendukung penuh pengembangan destinasi wisata tersebut melalui obat dan makanan yang aman, berkhasiat/bermanfaat, dan bermutu.

Pada kesempatan ini, dilakukan juga penandatanganan kesepakatan bersama dan nota kesepahaman BPOM di Medan dengan pemerintah kabupaten Toba Samosir, pemerintah kota Tanjungbalai, pemerintah kota Padang Sidempuan, dan pemerintah kabupaten Karo mengenai Pengawasan Bahan Berbahaya yang Disalahgunakan dalam Pangan.

Kesepakatan bersama dan nota kesepahaman juga dilakukan dengan Institut Kesehatan Delihusada, Universitas Sari Mutiara, dan Institut Kesehatan Medistra mengenai Pemberdayaan dan Pengembangan Mahasiswa dalam Program Pengawasan Obat dan Makanan.

Saat ini BPOM sudah hadir di ibukota Provinsi Sumatera Utara serta Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Toba Samosir untuk mengawal keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu obat dan makanan.

“Karena itu, kami optimistis penandatanganan kesepakatan bersama antara BPOM RI dengan USU dan Pemerintah 7 kabupaten/kota di Sumatera Utara tentang Pengawasan Obat dan Makanan menjadi momentum penguatan komitmen yang akan kita implementasikan dalam program kegiatan konkrit untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru