Cold Storage di Pelabuhan Perikanan Cilacap bantu serap ikan tangkapan nelayan kecil

Selasa, 27 Oktober 2020 | 19:00 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Cold Storage di Pelabuhan Perikanan Cilacap bantu serap ikan tangkapan nelayan kecil

ILUSTRASI. Gudang beku (cold storage) di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Jawa Tengah.


KELAUTAN DAN PERIKANAN - JAKARTA. Keberadaan gudang beku (cold storage) di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, terbukti mampu memberikan manfaat untuk mempertahankan mutu ikan ekonomis penting seperti layur, tuna, tongkol, cakalang dan udang di daerah sekitar. Bahkan, komoditas yang disimpan di dalam gudang beku tersebut juga dijadikan bahan baku produk olahan di pasar Tiongkok.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Artati Widiarti, mengungkapkan, KKP terus melakukan penguatan terhadap pelaku usaha, termasuk nelayan di sekitar PPS Cilacap.

"Salah satunya ialah dengan membangun cold storage untuk membantu nelayan-nelayan kecil yang kesulitan menjual hasil tangkapannya karena belum mempunyai mitra," ujar Artati dalam keteranganya, Selasa (27/10).

Sementara itu, Direktur Logistik, Ditjen PDSPKP, Innes Rahmania  mengatakan, di sudah ada 16 cold storage milik swasta di kota Cilacap, tapi mereka hanya menampung tangkapan nelayan-nelayan yang sudah bermitra."

Baca Juga: KKP nilai peluang usaha olahan perikanan masih terbuka luas

Innes menambahkan, ikan layur yang diekspor dari cold storage PPS Cilacap sejak Januari hingga Oktober 2020 mencapai lebih dari 900 ton. Adapun gudang beku yang dikelola PPS, merupakan fasilitas penyimpanan dari Ditjen PDSPKP yang dibangun pada tahun 2017 dan berkapasitas 100 ton.

Ke depan, Innes memastikan Ditjen PDSPKP akan terus berkolaborasi dengan PPS Cilacap guna melakukan pembinaan kepada  nelayan dan juga para pekerja yang terlibat dalam operasional cold storage. "Kita ke Cilacap dalam rangka mengecek sekaligus mengevaluasi untuk kita laporkan ke Pak Menteri," urainya.

Sementara salah satu supplier yang menitipkan ikannya di cold storage PPS Cilacap, Bowo mengaku sangat merasakan manfaat keberadaan gudang beku. Menurutnya, sebelum ada cold storage ini, ia harus menjual ikan secara langsung ke Jakarta atau Surabaya. Jaraknya yang jauh menyebabkan biaya transportasi membengkak.

"Parahnya lagi mutu ikan turun drastis. Saya beli dari nelayan dengan harga kualitas ikan bagus, tetapi begitu sampai di tujuan harganya turun karena banyak ikan-ikan yang turun kualitasnya,“ terang Bowo.

Setiap hari, Bowo mampu menyimpan 3-5 ton ikan layur ke gudang beku PPS Cilacap. Ikan-ikan tersebut dikumpulkan  dari nelayan di daerah Cilacap, Pangandaran, Pacitan, Sadeng dan Gombong.

“Lokasi cold storage yang dekat dengan jangkauan usaha saya. Jadi saya juga bisa membeli ikan ke nelayan dengan harga yang bagus," katanya.

 

Selanjutnya: KKP sebut platform pemasaran digital memperkuat Pasar Laut Indonesia

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru