Di Solo, investor boleh cicil bayar pajak daerah

Senin, 07 November 2016 | 13:32 WIB Sumber: Antara
Di Solo, investor boleh cicil bayar pajak daerah


SOLO. Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, akan mempermudah pengurusan perizinan investasi dan pembayaran restribusi. Investor boleh membayar dengan mengangsur, sebagai insentif kepada penanam modal pengembangan Solo utara.

Langkah ini sebagai upaya Pemkot menarik minat investor berinvestasi di Solo utara, kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Pemkot Surakarta, Toto Amanto di Solo, Senin (7/11).

Ia mengatakan, pembayaran retribusi akan bisa dilakukan dengan sistem angsuran, tidak harus langsung dilunasi.

"Ya, kami berikan kelonggaran kepada investor untuk mengangsurnya. Tapi ada syaratnya, tidak boleh lebih dari satu triwulan," katanya.

Ia mengatakan, selain itu pemkot juga kini tengah menyiapkan regulasi terkait pemberian insentif bagi para investor yang menanamkan modal di Solo tara. Insentif yang bisa diberikan kepada investor, seperti pembebasan retribusi izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Investor juga bisa memperoleh insentif tambahan berupa pembebasan pajak reklame untuk jangka waktu tertentu.

Kebijakan insentif itu akan dituangkan dalam peraturan wali kota (perwali). Peraturan tersebut dinilai cukup untuk dijadikan landasan hukum pemberian insentif. Namun, pihaknya belum bisa memastikan besaran insentif yang bisa diberikan, karena harus dibahas dengan dinas lain.

"Ya, kami sedang membahas regulasinya. Jika harus membuat peraturan daerah bisa memakan waktu beberapa tahun. Kita berharap insentif tersebut bisa mulai diberikan pada awal tahun depan," katanya.

Ia mengatakan, selama ini pengembangan kota masih terpusat di wilayah Solo tengah dan selatan. Sedangkan untuk wilayah Solo utara belum banyak dilirik oleh para investor. Padahal beragam kemudahan telah diberikannya.

Dikatakan pengembangan kawasan Solo utara bisa berjalan baik harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Termasuk akses sarana dan prasarana jalan di kawasan tersebut. Toto mengatakan tanpa adanya akses jalan yang bagus pengembangan kawasan Solo Utara tidak akan berjalan maksimal.

Merujuk data realisasi investasi di Kota Solo hingga September tahun ini tercatat mencapai Rp4,7 triliun. Investasi yang diperoleh itu jauh melampaui investasi 2015 lalu, senilai Rp2,3 triliun.

Pihaknya terus fokus dalam pengembangan wilayah Solo utara, sesuai dengan kebijakan Wali Kota Surakarta.

Pemkot tidak ingin membuat kawasan Solo bagian utara seperti Mojosongo dan sekitarnya menjadi kawasan pinggiran.

"Sekarang sudah ada hotel, rumah sakit baru di sana yang pengembangannya sudah bisa masuk ke Solo utara. Nah, yang lain masih kami bidik untuk ke sana," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Berita Terkait


Terbaru