Enam pesawat asing mulai distribusikan bantuan korban bencana Sulteng

Jumat, 19 Oktober 2018 | 16:22 WIB   Reporter: Kiki Safitri
Enam pesawat asing mulai distribusikan bantuan korban bencana Sulteng

ILUSTRASI. BANTUAN ASING UNTUK GEMPA PALU


GEMPA - JAKARTA. Sebanyak enam pesawat asing yang mengangkut bantuan seberat 103 ton dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaimandi Balikpapan menuju Bandar Udara Mutiara Al-Jufri di Kota Palu, Sulteng pada Rabu (17/10).

Bantuan tersebut berasal dari Pemerintah Amerika Serikat, Australia, Kanada, Korea, Jepang, dan Singapura.

Sebanyak 64 sorti penerbangan dengan menggunakan pesawat angkut militer membawa bantuan dari Balikpapan sebagai entry point menuju Palu. Pesawat yang rata-rata menggunakan jenis C-130 Hercules tersebut mengangkut bantuan dari dalam dan luar negeri berupa bantuan pangan dan non pangan.

"Bantuan pangan yang dibongkar muat tersebut berupa air mineral, mie instan, biskuit, makanan gizi bayi, minyak goreng dan beras, sedangkan non pangan didominasi tenda. Selain itu, pesawat juga menurunkan 1 unit forklift yang digunakan untuk mengangkut barang yang diturunkan dari pesawat," kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Kamis (19/10).

Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) melaporkan bantuan yang belum terkirim per tanggal (17/10) terdiri dari 32 unit genset dari China sebanyak 32 unit (3,46 ton) dan tenda Alpinter dari UNICEF sebanyak 42 set (14,49 ton).

Bantuan ini akan diangkut dan dikirim ke Palu dengan pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat dan Jepang pada hari ini. Total bantuan internasional yang telah diterima oleh Pemerintah Indonesia seberat 980 ton dengan kategori pangan dan non pangan.

Tercatat 20 negara telah membantu Pemerintah Indonesia selama penanganan darurat pascagempa Sulawesi Tengah (Sulteng). Negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Australia, India, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Malaysia, Prancis, Qatar, RRT, Rusia, Spanyol, Selandia Baru, Singapura, Swiss, Turkei, dan Ukraina.

"Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mendapatkan dukungan bantuan dari ASEAN Coordinating Centre For Humanitarian Assistance (AHA Centre) dan Badan PBB," tambahnya.

Sementara itu, tenda yang dikirimkan lebih dikhususkan untuk pemenuhan kebutuhan tenda sekolah. Sebanyak 13 palet kemasan tenda sekolah bantuan UNICEF dikirimkan melalui dua sorti oleh pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat.

Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulteng, total sekolah yang mengalami kerusakan mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, MI dan MTs, berjumlah 1.185 sekolah. Kerusakan terbesar teridentifikasi di Kabupaten Donggala (499 unit), Kota Palu (359), Kabupaten Sigi (234) dan Kabupaten Parigi Moutong (93).

Dari total jumlah tersebut, kerusakan ruang kelas dengan kategori rusak berat dan rusak sedang mencapai 4.722 sekolah. Sampai dengan hari ini, ribuan tenda untuk kelas darurat masih dibutuhkan di wilayah terdampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru