Gubernur Khofifah minta kuota 3.350 APD per hari ke produsen hazmat

Kamis, 02 April 2020 | 16:07 WIB   Reporter: Barly Haliem
Gubernur Khofifah minta kuota 3.350 APD per hari ke produsen hazmat

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau PT Putrateja Sempurna di Probolinggo, Jatim. Perusahaan tekstil ini mengonversi usaha tekstil fashion dan memproduksi hazmat dan masker hingga tiga bulan mendatang.


DAMPAK VIRUS CORONA. JAKARTA. Kebutuhan Alat Perlindungan Diri (APD) para tenaga medis yang terkait dengan penanganan pasien Covid-19 di Jawa Timur kian meningkat. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa pada masa puncak wabah Covid-19 atau virus corona, kebutuhan APD di Jawa Timur minimum mencapai 3.350 unit per hari. 

Hitungan Khofifah, satu pasien sehari butuh 23 APD. Jika puncak pasien mencapai 150 pasien, per hari Jatim butuh 3.350 APD. "Kami berharap itu tidak sampai terjadi tetapi kita harus menyiapkan rencana cadangan (contigency plan)," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/4).

Baca Juga: Lima pasien Covid-19 di Jatim sembuh lagi, total jadi 22 orang

Oleh karena itu, gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini terus menyisir industri tekstil dan sentra penghasil hazmat, masker dan juga sarana APD medis. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kuota harian yang mencukupi kebutuhan APD di Jatim.

Baca Juga: Gunakan sistem drive thru, kendaraan keluar masuk Madura wajib disemprot disenfektan

Gubernur Khofifah menyampaikan hal tersebut saat meninjau PT Putrateja Sempurna di Probolinggo, Jatim, kemarin. Perusahaan tekstil ini salah satu perusahaan yang mengonversi usaha tekstil fesyen dan memproduksi hazmat dan masker hingga tiga bulan mendatang. 

Kapasitas produksi hazmat perusahaan ini mencapai 1 juta unit per bulan atau total 3 juta unit dalam tiga bulan ke depan. 

“Saat ini APD menjadi kebutuhan di seluruh dunia. Alhamdulillah, Pak Walikota Probolinggo menginformasikan ada pabrik yang memproduksi APD sampai 1 juta unit per bulan, maka saya datang ke sini untuk meminta kuota harian untuk memenuhi seluruh kebutuhan daerah lain di Jatim,” kata Khofifah.

Mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini juga menyatakan bahwa hazmat buatan Putrateja memenuhi standar WHO. Selain produksi perusahaan ini, sebanyak 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jatim yang juga memproduksi hazmat untuk APD para tenaga medis. SMKN 2 Lamongan, SMKN 2 Kalitengah, SMKN Sarirejo, SMKN Sambeng, dan SMK NU 2 Kedungpring. 

Pemilik PT Putrateja Sempurna HM Supriyono mengaku siap memenuhi kuota harian di Jatim sesuai dengan kebutuhan. “Kami ikuti apa yang menjadi arahan pemerintah. Selain hazmat 3 juta unit hingga tiga bulan ke depan kami juga membuat masker. Demi kepentingan nasional, produksi fesyen kami sampingkan dulu,” tandas Supriyono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru