Gubernur Ridwan Kamil bagikan 30 bus wisata ke 27 kota kabupaten di Jabar

Senin, 30 Desember 2019 | 14:01 WIB Sumber: Kompas.com
Gubernur Ridwan Kamil bagikan 30 bus wisata ke 27 kota kabupaten di Jabar

ILUSTRASI. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil . ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.


WISATA - BANDUNG. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan 30 bus wisata untuk 27 kota dan kabupaten se-Jawa Barat. Penyerahan itu secara simbolis dilakukan kepada sejumlah kepala daerah di halaman Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/12). 

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, konsep desain mobil wisata disesuaikan dengan karakteristik tiap daerah, dari segi warna maupun penamaan bus tersebut. Ia menyarankan bus itu dioperasikan di wilayah perkotaan dengan rute jarak pendek.

Baca Juga: Desain ibu kota ditentukan sebelum akhir tahun

 "Saya serahkan ke pemerintah daerah secara umum. Kuning di Kabupaten Bandung, Ranginang warna oranye di Banjar. Setiap keunikan punya ciri khas sendiri, Cirebon senangnya hijau tua seperti warna keraton," kata Emil usai acara. 

Hibah bus wisata itu diharapkan mampu mendorong perekonomian daerah dari sektor pariwisata. Bus wisata Bandung Tour on Bus (Bandros) yang ia buat sewaktu menjabat Wali Kota Bandung jadi inspirasinya untuk program tersebut. Emil menilai, ada dua mesin ekonomi di Jabar, manufaktur industri dan pariwisata. 

Ia berharap dengan inovasi serta dukungan dari pemerintah pusat, melengkapi upaya dari pemerintah daerah membuat orang betah berkunjung di Jabar yang alamnya indah, kulinernya enak, dan orangnya yang ramah. 

Baca Juga: Luhut dan rombongan bertemu Putera Mahkota Uni Emirat Arab bahas investasi

Emil menargetkan tiap daerah memiliki dua unit bus wisata. Sejauh ini, minat kota dan kabupaten terhadap bus wisata cukup tinggi. Bahkan, beberapa daerah ingin menambahi jumlah bus wisata lantaran digandrungi masyarakat. 

"Antusiasme tinggi, dijamin bus wisata ngejreng begini mah idola wisatawan. Saya sangat optimis karena bisa meningkatkan pendapatan, daya beli. Kalau ada wisata dia lapar cari kuliner nanti dia keluar uang, jajan di PKL, restoran, kalau dia betah lebih lama nginep dulu bayar untuk hotel, homestay dan lainnya. Makanya pariwisata itu bisnis kebahagiaan," ujar Emil. 

Editor: Handoyo .

Terbaru