Isu tsunami melanda Gunungsitoli, masyarakat diminta tak terpancing

Kamis, 10 Januari 2019 | 07:02 WIB   Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
Isu tsunami melanda Gunungsitoli, masyarakat diminta tak terpancing


TSUNAMI - GUNUNGSITOLI. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Gunungsitoli, Sumatra Utara, mengimbau masyarakat di kawasan pantai Kota Gunungsitoli dan sekitarnya tidak terpancing isu yang dapat menimbulkan kepanikan bahwa akan terjadi tsunami.

Masyarakat diminta tetap waspada dan selalu berpedoman kepada informasi yang valid. Demikian disampaikan Djati Cipto Kuncoro, Kepala Stasiun Geofisika Gunungsitoli, Kamis (10/1) melalui sambungan telepon seluler kepada Kompas.com.

Berdasarkan pantauan peralatan yang dimiliki BMKG Stasiun Gunungsitoli, tidak tercatat adanya gempa di sekitar Kepulauan Nias, Sumatra Utara sebagai salah satu faktor pemicu adanya tsunami. "Hingga saat ini, alat kami masih belum mencatat adanya peningkatan getaran maupun adanya ketinggian signifikan dari permukaan air laut, seperti biasa fenomena umum pasang surut," ujar Djati Cipto Kuncoro.

Disebutkan, adanya isu air laut surut dan diisukan akan terjadi tsunami membuat warga di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, hingga sampai ke wilayah Gunungsitoli. "Berdasarkan informasi BMKG Tapanuli Tengah dan Sibolga tidak dan belum ada mengeluarkan peringatan dini Tsunami atau naiknya air laut, dan diharapkan masyarakat agar tenang," ujarnya.

Artinya, kondisi saat ini adalah normal, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi tsunami. Biasanya, fenomena umum pasang surut itu disebabkan karena adanya siklus astronomi seperti biasa. Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat di sekitar pesisir pantai untuk tetap waspada dan tenang, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seluruh warga dapat kembali ke rumah masing-masing dan saling mengingatkan sesama warga agar tidak mudah termakan kabar bohong yang menyebar dan sebagai badan resmi pemerintah akan memberikan peringatan dan informasi lebih lanjut. BMKG Stasiun Gunungsitoli mencatat bahwa tinggi gelombang saat ini di perairan 0,5 hingga 1,25 meter, arah angin dari barat - barat laut, dengan kecepatan 2 - 15 knots.

Sementara dari pantauan di sekitar Kota Gunungsitoli, sejumlah warga pesisir di sejumlah tempat, dihebohkan oleh informasi akan terjadi tsunami. Masyarakat di sekitar Kelurahan Ilir, Kelurahan Pasar, Kelurahan Saombo, sebagian berada di luar rumah, menyikapi isu adanya tsunami.

Menurut salah seorang warga Kelurahan Ilir, Cide (39) mereka mendapati informasi bahwa akan terjadi tsunami dan setelah diperiksa di pantai, air laut seperti biasa. "Tadi jam 04.00 WIB ada informasi akan ada tsunami, namun belum tahu pasti, makanya perlu dicek," kata Cide, warga Kelurahan Ilir, Kota Gunungsitoli, Kamis (10/1).

Sebagian warga kaget dan heboh, akan adanya informasi tersebut, namun dirinya belum dapat infromasi resmi dari BMKG Stasiun Gunungsitoli. Di tempat berbeda, salah seorang warga bernama Diel yang sedang memantau pasang surut air laut di Pasar Luaha mengaku tidak melihat air laut surut seperti akan tsunami.

Dirinya menerima kabar dari tetangga, bahwa air laut sudah naik, sehingga mereka keluar rumah untuk menyelamatkan diri bersama keluarga. "Ada info bahwa di Sibolga air laut surut dan akan terjadi tsunami di tempat kami, makanya di cek di tepi pantai ini," ujar Diel, Kamis (10/1), di tepi pantai Sungai Nou, Gunungsitoli. Dirinya berharap informasi tidak benar dan sebaiknya ada informasi resmi dari pihak yang berwenang, agar seluruh warga tidak panik seperti saat ini. (Hendrik Yanto Halawa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Isu Tsunami Melanda Gunungsitoli, Masyarakat Diminta Tak Terpancing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru