Jawaban cagub tentang penanggulangan kemiskinan

Jumat, 13 Januari 2017 | 21:47 WIB Sumber: Kompas.com
Jawaban cagub tentang penanggulangan kemiskinan


JAKARTA. Ketiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta diberi pertanyaan tentang cara menurunkan angka kemiskinan di Jakarta. Pertanyaan itu disampaikan oleh moderator, Ira Koesno, dalam debat pertama yang diselenggarakan KPU DKI di Auditorium Hotel Bidakara, Jumat (13/1).

Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Yudhoyono, menyampaikan mereka memiliki program bantuan langsung sementara (BLS) untuk warga miskin. 

"Kami berkeliling bergerilya ke lapangan dan menemukan masih banyak masyarakat yang makan sehari-hari sulit," ujar Agus. 

Bukan hanya BLS, Agus juga ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Agus mengatakan pertumbuhan ekonomi yang baik akan secara otomatis menciptakan lapangan pekerjaan. Ketika itu terjadi, dia yakin jumlah pengangguran juga akan berkurang. 

Agus mengatakan mereka juga memiliki program dana bergulir tanpa bunga dengan pendampingan untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah. 

Agus berharap program-program tersebut bisa menekan jumlah pengangguran dan berdampak kepada penurunan angka kemiskinan di Jakarta. 

Jawaban Ahok 

Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, memulai jawabannya dengan memaparkan data-data. Basuki atau Ahok mengatakan tingkat pengangguran di Jakarta pada 2013 adalah 8,3%. 

Menurut Ahok, saat ini angka pengangguran di Jakarta sudah turun menjadi 6%. Sementara di tingkat nasional, kata Ahok, tingkat pengangguran sejak 2013 sampai sekarang masih 5%. 

"Jadi itu kita harus melihat gap, yang berhasil kami turunkan begitu luar biasa. Orang bertanya kok bisa? Padahal di Jakarta orang miskin selalu sama kita. Ini karena kami laksanakan 6 program," ujar Ahok. 

Program pertama adalah jaminan kesehatan semesta. Ahok mengatakan warga Jakarta bebas biaya pengobatan selama mereka mau menggunakan fasilitas di puskesmas atau kelas 3.

Program kedua adalah jaminan pendidikan. Ahok mengatakan jaminan pendidikan tidak hanya sampai siswa SMA, melainkan juga untuk warga miskin yang diterima di perguruan tinggi negeri. 

Program ketiga adalah jaminan perumahan. Ahok mengatakan Pemprov DKI bisa memberi jaminan rumah kepada warga hanya dengan biaya Rp 5.000 hingga Rp 15.000 sehari. 

Program keempat adalah jaminan transportasi. Ahok menjamin hal tersebut dengan layanan bus Transjakarta yang sudah memiliki 55 trayek. Lalu program kelima adalah jaminan bahan pokok. Ahok mengatakan harga beras di Jakarta paling stabil selama lima tahun terakhir. 

Program terakhir adalah program usaha bagi hasil. Dalam program ini, warga yang mendapat modal dari Pemprov DKI bisa mendapat untung 80 persen sementara Pemprov DKI hanya 20% saja. 

Ahok juga sempat menyinggung program BLS Agus yang dia sebut tidak mendidik. 

"Kami tidak setuju melakukan bantuan langsung tunai karena itu tidak mendidik. Karena orang tua yang mendidik itu anak yang rajin harus kerja baru dapat," ujar Ahok. 

Jawaban Anies 

Adapun calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan memulai jawabannya dengan mengomentari jawaban Agus dan Ahok. 

"Bila nomor 1 memberi ikan, dan nomor dua memberi kailnya. Bagian kami memastikan kolamnya masih tersedia," ujar Anies. 

Anies mengatakan program "OKe OCe" bisa menghidupkan pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan program tersebut tidak akan membuat warga bergantung kepada pemerintah karena program ini bisa mengajak pihak swasta ikut terlibat. 

Anies yakin cara tersebut bisa membuat masyarakat mandiri dengan usahanya. 

Debat pertama cagub-cawagub DKI Jakarta digelar di Auditorium Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Debat yang mengambil tema pembangunan sosial ekonomi untuk Jakarta itu dimulai pukul 20.00-22.00.

(Jessi Carina)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini

Terbaru