Melihat strategi Polbangtan Yoma dalam memperkuat SDM pertanian

Kamis, 17 Desember 2020 | 11:47 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Melihat strategi Polbangtan Yoma dalam memperkuat SDM pertanian

ILUSTRASI. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo pada dalam acara panen padi di kawasan Gampong Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, Rabu (30/9/2020). (Serambi Indonesia/HENDRI)


AGRIBISNIS -  YOGYAKARTA. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) menggelar rapat kordinasi petani milenial di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Senin, (14/12).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat pendampingan petani milenial di Kabupaten Kulon Progo sehingga dapat menghasilkan petani yang tangguh dan semangat dalam membangun pertanian Indonesia.

Wakil Direktur I Polbangtan Yoma, Ananti Yekti mengatakan, kegiatan rapat koordinasi tersebut merupakan salah satunya upaya untuk menjaring informasi dan masukan dari para petani milenial mengenai hal-hal apa yang menjadi kebutuhan kelompok yang kemudian nanti bisa dijadikan bahan evaluasi serta panduan untuk pengembangan petani milenial tahun 2021.

"Kegiatan ini merupaka upaya Polbangtan untuk berkontribusi dalam pembangunan pertanian khususnya di wilayah kabupaten Kulon Progo," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (17/12).

Baca Juga: KKP kembali menangkap kapal ikan asing pelaku illegal fishing

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo M Aris Nugroho menambahkan petani milenial yang diisi generasi milenial sudah saatnya menjadi pelaku di daerah sendiri, dan tidak hanya sekedar menjadi penonton.

"Dengan adanya Bandara NYIA dimana ada 20 Juta penumpang setiap tahun yang melintas merupakan peluang besar bagi para pebisnis tak terkecuali bidang pertanian," tandasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, diera pandemi COVID19 saat ini, satu-satunya sektor yang tidak ambruk dan tetap berjaya adalah sektor pertanian. Hal tersebut dilihat dari kontribusi sektor perranian terhadap perekonomian nasional.

Rapat Koordinasi dan evaluasi ini dihadiri oleh perwakilan dari enam kelompok petani milenial yang ada di wilayah Kulon Progo, dengan acara inti diskusi dan tanya jawab terkait pengembangan kemlompok petani milenial kedepan.

Baca Juga: Kementan gelar pelatihan pemanfaatkan IT dan laporan utama bagi penyuluh pertanian

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kedepan para petani milenial sudah paham dan menerapkan teknologi dalam melakukan penanam. Hal itu bertujuan demi menyongsong masa depan sektor pertanian dengan modernisasi.

"Tahun depan saya ingin pertanian kita sudah masuk pada teknologi modern dan petani melinial harus mampu mengoprasikannya," tandansya.

Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menarget akan melahirkan 2,5 juta petani milenial hingga lima tahun ke depan.

Dedi optimistis target itu bisa dicapai mengingat antusiasme yang begitu tinggi dari kalangan milenial terhadap sektor pertanian. Teknisnya, Dedi melanjutkan, jumlah 2,5 juta petani milenial itu akan diwujudkan secara bertahap.

"Setiap tahunnya target kita mencetak 500 ribu petani milenial. Tahun depan Insya Allah kita akan melantik seribu petani milenial, dari seluruh pelosok Tanah Air," ujarnya.

Selanjutnya: Tahun 2023, pemerintah targetkan swasembada gula konsumsi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru