Mulai hari ini keluar masuk Jakarta wajib punya SIKM, begini cara mengurusnya

Jumat, 22 Mei 2020 | 15:14 WIB   Reporter: SS. Kurniawan
Mulai hari ini keluar masuk Jakarta wajib punya SIKM, begini cara mengurusnya

ILUSTRASI. Plang tanda Check Point pengawasan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditempatkan di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Kamis (23/4/2020).


DKI JAKARTA - Mulai hari ini, Jumat (22/5), selama masa pandemi Covid-19, setiap orang yang akan masuk maupun keluar Jakarta wajib menunjukkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). 

Aturan mainnya tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 47 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian keluar dan/atau Masuk Provinsi DKI Jakarta dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Kebijakan wajib menunjukkan SIKM seiring perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Jakarta. Itu berarti, PSBB periode ketiga yang Pemerintah DKI jalankan.

PSBB periode ketiga berlangsung mulai 22 Mei sampai 4 Juni 2020 mendatang. “Saya harap ini menjadi PSBB penghabisan,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (19/5) lalu.

Baca Juga: Sebanyak 1.266 perusahaan langgar PSBB Jakarta, 210 di antaranya disegel

SKIM adalah pelayanan administrasi yang Pemerintah Provinsi DKI berikan kepada warga yang karena tugas dan pekerjaannya harus melakukan perjalanan dinas keluar atau masuk wilayah Ibu Kota atau Jabodetabek selama masa pandemi COVID-19.

Tapi, hanya 11 bidang pekerjaan yang Pemerintah DKI izinkan untuk berpergian atau beroperasi selama masa pendemi:

  • Kesehatan
  • Bahan pangan/makanan/minuman
  • Energi
  • Komunikasi dan teknologi informatika
  • Keuangan
  • Logistik
  • Perhotelan
  • Konstruksi
  • Industri strategis
  • Pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu
  • Pemenuhan kebutuhan sehari-hari 

"Pelayanan perizinan ini (SIKM) juga diberikan untuk warga yang perlu bepergian masuk/keluar DKI Jakarta karena kondisi emergency, antara lain sakit atau keluarga meninggal," mengutip situs corona.jakarta.go.id.

Baca Juga: Pemerintah siapkan tiga syarat penyesuaian PSBB

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru