Pagelaran Surabaya Membara memakan korban

Sabtu, 10 November 2018 | 11:12 WIB Sumber: Kompas.com
Pagelaran Surabaya Membara memakan korban

ILUSTRASI. Insiden Drama Kolosal Surabaya Membara


SURABAYA - SURABAYA. Peristiwa tertabraknya penonton teater Surabaya Membara di viaduk Jalan Pahlawan Jumat (9/11) malam disaksikan bapak empat anak bernama Sukri (52). Saat itu, dia berada bawah viaduk, di badan jalan beberapa meter dari lokasi jatuhnya penonton dari atas viaduk.

"Saat itu banyak sekali pemuda pemudi yang menonton dari atas viaduk dan memenuhi rel kereta api," kata Sukri.

Sebelum melintas, kereta api dari Sidoarjo ke Surabaya itu sempat membunyikan tanda akan melintas. "Saat itu di atas sudah mulai gaduh, dan penonton yang di bawah viaduk mulai berteriak-teriak agar mereka penonton yang di atas turun," kata Sukri.

Kereta tidak berhenti, namun terus melintas di viaduk dengan pelan. Penonton di viaduk sebisa mungkin menghindari badan kereta dengan saling memegang tubuh. "Karena mereka saling berpegangan, karena satu jatuh, lainnya juga ikut jatuh," jelasnya.

Dia tidak tahu ada berapa penonton yang jatuh dari ketinggian sekitar 7 meter itu. "Suasana saat itu mendadak gaduh, karena ibu-ibu berteriak histeris," jelasnya.

Dia baru tahu bahwa ada penonton yang terlindas setelah petugas membawa sebuah kantong berisi tubuh manusia ke bawah viaduk. Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko menyayangkan jika viaduk tersebut digunakan warga untuk menonton gelaran teater Surabaya Membara.

"Itu adalah jalur rel keret api aktif yang setiap harinya dilintasi kereta penumpang maupun barang," jelasnya.

Polisi belum menyebut pasti berapa korban tewas maupun luka dalam peristiwa tersebut, karena sampai saat ini masih terus melakukan pendataan. Informasi dari saksi di lapangan, ada 2 korban meninggal dunia, dan 7 lainnya luka. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Surabaya Membara, Saksi Mata: Penonton di Bawah Viaduk Histeris Saat Kereta Melintas "

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru