PD Sarana Jaya janjikan program rumah DP Rp 0 berjalan baik

Minggu, 21 Januari 2018 | 21:34 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk

BUMD - JAKARTA. PD Pembangunan Sarana Jaya memastikan proyek rumah DP Rp 0, yang dibangun perusahaan dengan skema kerja sama operasi (KSO) dengan PT Totalindo Eka Persada, berbeda dengan Proyek Pondok Kelapa Village yang mangkrak.

Yoory Pinontoan, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya mengatakan, kedua proyek itu memang berada di hamparan yang sama, namun tetapi berada di dua lahan yang berbeda milik perusahaan.

PD Pembangunan Sarana Jaya memiliki lahan seluas 2,9 hektare (ha) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Sekitar 1,4 ha dikerjasamakan dengan Totalindo untuk membangun rumah DP Rp 0,. yang merupakan program Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan. Sementara 1,5 ha lagi sudah dikerjasamakan dengan PT Gemilang Usaha Terbilang (GUT) sejak 2013 dengan skema KSO juga untuk proyek Pondok Kelapa Village.

Oleh karena itu, PD Pembangunan Sarana Jaya memastikan proyek rumah DP Rp 0,. tersebut akan berjalan dengan baik. "Itu dua proyek yang berbeda walaupun ada di satu hamparan. Kami pastikan proyek rumah DP Rp 0, akan tetap berjalan dan minat masyarakat untuk beli proyek tersebut juga cukup bagus meskipun belum kita pasarkan, " kata Yoory, Minggu (21/1).

Menurut Yoori, PD Pembangunan Sarana Jaya memiliki porsi mayoritas dalam KSO dengan Totalindo yakni sebesar 75%. Keduanya akan membangun dua tower hunian di lahan 1,4 ha di mana satu tower dengan kapasitas sekitar 700 unit akan diperuntukkan untuk program DP Rp 0,., sementara satu tower lagi yang belum ditetapkan jumlah unitnya akan dipasarkan secara komersial.

PD Pembangunan Sarana Jaya dan Totalindo telah memulai pembangunan untuk tower DP Rp 0 pada 18 Agustus 2017. Tetapi pemasaranya belum dimulai. Yoory bilang, pemasaran baru akan dilakukan pada April mendatang setelah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) terbentuk. "BLUD ini nanti bertugas untuk mengawasi agar proyek Rumah DP Rp 0, tersebut tepat sasaran, " ungkapnya.

Menurut Yoory, pembangunan dua tower hunian vertikal yang dikerjasamakan dengan Totalindo itu akan menelan investasi sekitar Rp 500-an miliar. Sekitar Rp 200 miliar akan dialokasikan untuk tower DP Rp 0. Pembangunan poyek tersebut ditargetkan rampung pada 2019.

Sementara, terkait Pondok Kelapa Village, lanjut Yoory, Porsi PD Pembangunan Sarana Jaya hanya minoritas yakni sekitar 35% sehingga pengembangan dan pemasaran dilakukan oleh GUT. "Kami hanya bertugas menyediakan lahan. Semua pemasaran dan pengembangan adalah tugas GUT," klaim Yoory.

Rencana awalnya, proyek Pondok Kelapa Village tersebut akan dibangun sebanyak dua tower apartemen dengan kapasitas sekitar 1.200 unit. Yoory bilang, berdasarkan perjanjian KSO yang dilakukan dengan GUT, pembangunan proyek itu seharusnya sudah dimulai pada 2013 dan rampung pada tahun 2019. Namun seperti diketahui, pembangunan Pondok Kelapa Village hingga saat ini belum dimulai. Padahal pemasarannya sudah dimulai sejak 2013.

Yoory mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah masih terus mempelajari kelanjutan KSO dengan GUT tersebut. Meskipun hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai proyeknya, PD Pembangunan Sarana Jaya tidak bisa membatalkan perjanjian secara sepihak.

"Memang ini masih ada masa waktunya hingga 2019, tapi kalau dilihat tidak mungkin proyek itu bisa dibangun sampai tahun depan karena memang belum dimulai. Kami akan pelajari dulu dan minta kepastian dari GUT. Kami tidak bisa asal membatalkan kerja sama karena bisa bermasalah hukum dengan mereka, tetapi kami akan tunggu sampai Februari bagaimana kejelasan dari mereka, " kata Yoory.

Lantaran belum ada kejelasan, lanjut Yoory, pihaknya juga belum memberikan solusi untuk konsumen yang sudah melakukan pembayaran dari proyek mangkrat tersebut. "Namun, jika nantinya GUT memang menyatakan tidak sanggup melanjutkan proyek, PD Pembangunan Sarana Jaya akan mengambil alih proyek itu. Terkait nasib konsumen, kami akan panggil mereka untuk mencari jalan keluarnya," kata Yoory.

Menurutnya, Pondok Kelapa Village yang sudah dipasarkan baru satu tower. Dia tidak dapat memastikan jumlah unit yang sudah terjual. "Tapi kemungkinan yang sudah terjual itu hanya seratusan unit." ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru