Pedagang sayur kurangi kuantitas pembelian cabai

Kamis, 05 Januari 2017 | 11:08 WIB Sumber: Kompas.com
Pedagang sayur kurangi kuantitas pembelian cabai


JAKARTA. Para pedagang di pasar sedang pusing karena harga cabai meroket sejak awal tahun 2017. Seorang pedagang sayur-mayur di Pasar Jaya Gondangdia, Larsi, mengatakan, harga cabai rawit merah kini mencapai Rp 150.000 per kilogram (kg).

"Cabai sedang mahal banget. Biasanya Rp 80.000 per kg. Jadi naiknya hampir 100%," ujar Larsi di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (5/1).

Untuk cabai rawit hijau, harganya Rp 90.000 per kg. Larsi mengatakan, biasanya harga cabai rawit hijau hanya Rp 30.000 per kg. Sementara itu, harga cabai keriting saat ini Rp 60.000 per kg. Menurut Larsi, harga cabai keriting masih murah.

Kenaikan harga cabai ini berdampak pada pengeluaran modalnya. Biasanya, Larsi bisa membeli 7 kg cabai untuk dijual kembali. Sekarang, dia hanya mampu membeli 3 hingga 5 kg saja. "Modalnya terlalu besar, Rp 1 juta buat 7 kg, biasanya kalau harga Rp 80.000, beli 7 kg cuma sekitar Rp 500.000," ujar Larsi.

Menurut Larsi, hanya komoditas cabai yang harganya meroket. Harga komoditas lain terhitung masih murah. Seperti bawang merah yang dijual Rp 35.000 per kg.

Kenaikan harga cabai ini juga dikeluhkan pedagang lain seperti Umar. Masyarakat tidak bisa lagi membeli cabai dalam jumlah besar. "Paling hanya beli 1 ons yang harganya mencapai Rp 15.000," ujar Umar.

Berbeda dengan Larsi, kini Umar hanya mampu membeli setengah kilogram untuk dijual kembali. Berdasarkan pengalamannya, kata Umar, harga cabai yang naik bisa normal kembali setelah satu bulan. Namun, dia berharap harga cabai bisa segera stabil.

Kini, dia sibuk meyakinkan pembeli yang kaget tentang harga cabai. Dia meyakinkan mereka bahwa harga cabai memang sedang mahal.

Salah seorang pembeli, Restu, mengeluhkan kenaikan harga cabai ini. Restu mengatakan, cabai merupakan komoditas penting sehari-hari. Naiknya harga cabai membuat dia mengurangi konsumsi cabai setiap harinya.

"Orang Indonesia kan makan harus pakai sambel ya, sekarang harganya naik begini kita ibu-ibu pusing juga. Ya udah solusinya jangan beli banyak-banyak," ujar Restu.

(Jessi Carina)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini

Terbaru