Polbangtan YoMa terus mendorong inovasi di bidang pertanian

Rabu, 06 Januari 2021 | 11:51 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Polbangtan YoMa terus mendorong inovasi di bidang pertanian

ILUSTRASI. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo pada dalam acara panen padi di kawasan Gampong Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, Rabu (30/9/2020).


PERTANIAN - YOGYAKARTA. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) melalui Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) terus mendorong penyebarluasan inovasi di bidang pertanian. Di masa pandemi ini, UPPM menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian 2020 secara daring menggunakan platform Zoom Meeting.

Upaya ini sejalan dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang selalu mendorong agar hasil penelitian dan rekayasa teknologi dapat diadopsi pada sektor pertanian, sektor industri dan dimanfaatkan untuk mendukung Program Strategis Kementerian Pertanian.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menegaskan bahwa Pertanian di era modern tidak bisa terlepas dari penerapan hasil penelitian. Berbagai hasil penelitian diaplikasikan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian

Seminar Hasil Penelitian Polbangtan YoMa membahas dua judul penelitian dari dua tim peneliti.

Baca Juga: Beban Baru di Tengah Pandemi, Harga Pangan Terus Merambat Naik

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Agus Wartapa dan Pitri Ratna Asih berjudul Pengaruh Jumlah Dan Umur Benih Bawang Merah True Shallot Seed (TSS) terhadap Hasil dan Mutu Benih memaparkan bahwa penerapan TSS dalam praktek budidaya bawang merah di lahan terbatas mampu meningkatkan hasil dan mutu produksi.

“Hasil tersebut dapat diperoleh dengan catatan petani menerapkan perlakuan jumlah TSS per lubang tanam dan umur bibit semai yang sesuai dengan SOP," ujar Agus dalam keterangannya, Rabu (6/1).

Dalam forum yang sama, dipaparkan juga hasil penelitian dengan judu Kajian Pengendalian Layu Fusarium dengan Kombinasi Tricoderma dan Pupuk Kalium Pada Tanaman Jahe.

Penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Laboratorium Perlindungan Tanaman, Heriyanto dan Annisa Khoiriyah bertujuan untuk mengetahui jumlah  takaran Trichoderma sp. dan pupuk Kalium yang efektif untuk pengendalian penyakit layu Fusarium pada tanaman jahe yang efektif.

“Seluruh penelitian Polbangtan YoMa akan dijadikan bahan referensi mata kuliah dan referensi kegiatan praktikum”, jelas Sukadi, Ketua UPPM.

Endra Prasetyanta, Kepala BAAKA Polbangtan Yoma, mengharapkan agar berbagai hasil penelitian Polbangtan YoMa dapat ditindaklanjuti dan diaplikasikan ke para Petani terutama Petani yang berada lokasi penelitian melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat.

Selanjutnya: Soal permasalahan kedelai, ini saran Serikat Petani Indonesia (SPI)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru