Positivity rate tes PCR corona di Jakarta masih tinggi, mencapai 7,3%

Sabtu, 01 Agustus 2020 | 17:55 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Positivity rate tes PCR corona di Jakarta masih tinggi, mencapai 7,3%

ILUSTRASI. Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan tes PCR corona di Jakarta Sabtu 1 Agustus 2020 sebanyak 3.803 spesimen. Dari jumlah itu, sebanyak 3.002 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 374 positif dan 2.628 negatif.


VIRUS CORONA -  JAKARTA. Pemprov DKI Jakarta terus memasifkan tes Polymerase chain reaction (PCR) untuk menemukan kasus baru corona di Jakarta secara cepat.

Dengan cepat mengetahui kasus corona di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin segera melakukan tindakan isolasi / perawatan secara tepat.

"Sehingga, memperkecil potensi penularan corona Covid-19," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani dalam pernyataan tertulis yang diunggah Sabtu 1 Agustus 2020.

Fify Mulyani memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan tes PCR corona di Jakarta sebanyak 3.803 spesimen. 

Dari jumlah itu, sebanyak 3.002 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 374 positif dan 2.628 negatif. 

Dari 374 kasus baru positif corona di Jakarta itu, terdapat 123 kasus rapelan atau laporan yang seharusnya disampaikan pada tanggal 30 Juli 2020. 

Untuk jumlah orang dites corona di Jakarta sepekan terakhir sebanyak 40.712. "Sedangkan, untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 37.908," terangnya.

Fify menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu.

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari. 

"Saat ini jumlah tes PCR corona di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," imbuhnya.

Kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah. 

Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya.

Tes PCR corona di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.

Sementara itu, penambahan kasus positif corona di Jakarta pada hari Sabtu 1 Agustus 2020 sebanyak 374 kasus. 

Adapun jumlah kasus aktif corona di Jakarta saat ini sebanyak 6.836 kasus atau orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri. 

Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi corona di Jakarta secara total pada Sabtu 1 Agustus 2020 ini sebanyak 21.575 kasus.

Dari jumlah tersebut, 13.887 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 852 orang meninggal dunia. 

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,2%, sedangkan Indonesia sebesar 14,6%. 

Seperti kita tahu WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%. 

Namun, persentase kasus positif ini hanya bisa dianggap valid bila standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi. 

Bila jumlah tesnya sedikit (tidak memenuhi standar WHO), maka indikator persentase kasus positif patut diragukan.

Selama vaksin belum tersedia, maka penularan wabah harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan. 

Perlu diingat selalu untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip ini dalam berkegiatan sehari-hari:

  • • Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
  • • Selalu jalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 meter - 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
  • • Seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50% dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. 
  • • Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru