Presiden Joko Widodo kunjungi dapur umum Baznas di Ile Ape NTT

Minggu, 11 April 2021 | 09:00 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Presiden Joko Widodo kunjungi dapur umum Baznas di Ile Ape NTT


BENCANA ALAM - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengunjungi para pengungsi korban bencana yang berada di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Jumat (9/4), yang merupakan salah satu lokasi terdampak bencana yang disebabkan siklon tropis Seroja. Di sana, presiden turut mengunjungi dapur umum Baznas yang didirikan di kantor Kecamatan Ile Ape.
 
Kepala Negara bersama jajaran terkait meninjau dampak kerusakan di desa yang terletak di Kabupaten Lembata tersebut. “Siang hari ini saya berada di Desa Amakaka di mana bencana banjir bandang yang ada di Kabupaten Lembata ini korbannya paling banyak,” ujar Joko Widodo dalam keterangannya, Minggu (11/4). 

Kepala Negara turut menyampaikan bela sungkawa atas musibah yang terjadi kepada para korban. “Saya, secara pribadi dan mewakili pemerintah, mengucapkan duka yang mendalam atas korban yang ada. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, diberikan tempat yang terbaik, dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran,” katanya. 

Baca Juga: Data korban gempa Malang: 8 meninggal dan 25 luka-luka

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi mengunjungi warga setempat yang kini berada di lokasi pengungsian di Kantor Kecamatan Ile Ape. Presiden ingin memastikan kondisi para pengungsi dan segala kebutuhannya telah tercukupi. Presiden Jokowi juga mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat setempat yang nantinya akan ditindaklanjuti selama proses penanganan.

“Untuk pengungsian juga sudah dipastikan untuk logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya),” tuturnya.

Sebelumnya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menurunkan tim terpadu untuk membantu korban terdampak bencana di sejumlah wilayah NTT. Tim terpadu Baznas terdiri dari beberapa tim Baznas Tanggap Bencana yang tersebar di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Baznas bersinergi dengan beberapa lembaga/instansi untuk memaksimalkan proses evakuasi korban. Selain itu, Baznas juga melakukan berbagai layanan sosial seperti pelayanan kesehatan, pemulihan trauma bagi anak, bantuan sanitasi, tempat ibadah, serta mendistribusikan bantuan pokok dan kebutuhan para korban selama di pengungsian. 

Baca Juga: Penyebab gempa Malang menurut peneliti bencana ITS Surabaya

Dapur umum dan dapur air juga jadi perhatian Baznas guna mendukung upaya membantu korban. Pendistribusian makanan dan kebutuhan pokok kepada para korban turut menjadi perhatian Baznas, terutama untuk para lansia, ibu hamil, dan para anak yang membutuhkan berbagai perlengkapan kebutuhan.

Selanjutnya: Dampak gempa Malang di Blitar, 11 luka-luka dan 202 bangunan rusak

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru