Produksi tambang Freeport lesu, ekonomi Papua merosot hingga 15,72%

Rabu, 05 Februari 2020 | 15:07 WIB   Reporter: Grace Olivia
Produksi tambang Freeport lesu, ekonomi Papua merosot hingga 15,72%

ILUSTRASI. Pengolahan tembaga Freeport Indonesia di Grasberg Papua


PAPUA - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2019 melambat yaitu hanya 5,02% year-on-year (yoy).  Secara spasial, pertumbuhan ekonomi paling rendah terjadi pada kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua yang terkontraksi yaitu -7,4% yoy. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Maluku dan Maluku Utara sejatinya masih positif yaitu masing-masing 5,57% dan 6,13% yoy. 

Baca Juga: PDB Indonesia tumbuh 5,02% sepanjang tahun 2019 lalu

“Yang menjadi penarik ke bawah adalah pertumbuhan Papua yang mengalami kontraksi -15,72% pada tahun lalu,” tutur Suhariyanto, Rabu (5/2). 

Adapun, merosotnya pertumbuhan ekonomi Papua ialah sejalan dengan penurunan produksi tambang PT Freeport Indonesia yang beroperasi di sana. 

“Penyebab utamanya adalah memang betul penurunan produksi Feeeport di mana ada peralihan pertambangan sehingga Papua mengalami kontraksi pertumbuhan tahun lalu,” sambung Suhariyanto. 

Baca Juga: Konsumsi domestik masih jadi penopang pertumbuhan PDB Indonesia di tahun 2019 lalu

BPS mencatat, penurunan pertumbuhan ekonomi Papua sudah terjadi sejak kuartal III-2018 lalu di mana produk domestik regional bruto (PDRB) hanya tumbuh 6,2% atau jatuh dari kuartal sebelumnya yang sebesar 23,89% yoy. 

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru