Sempat hujan, kualitas udara Jakarta diklaim membaik

Rabu, 28 Agustus 2019 | 11:32 WIB Sumber: Kompas.com
Sempat hujan, kualitas udara Jakarta diklaim membaik

ILUSTRASI. Pemandangan laut dengan latar belakang gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta Utar


DKI JAKARTA - JAKARTA. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengatakan, turunnya hujan di beberapa wilayah Jakarta pada Senin (26/8) lalu dan Selasa kemarin membuat kualitas udara Jakarta jadi lebih baik. 

Akun Instagram Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta @dinaslhdki menyatakan, hujan lokal turun di Jakarta pada Senin sekitar pukul 14.00 - 15.00 WIB dan Selasa sekitar pukul 00.00 - 02.00 WIB. 

Baca Juga: Rencana pemindahan ibu kota di mata tiga mantan gubernur DKI Jakarta

Humas DLH DKI Jakarta Hidup Yogi Ikhwan mengatakan, berdasarkan data penelitian, hujan membersihkan udara dari berbagai polutan, zat beracun, dan debu. "Iya, saat itu datanya begitu bahwa udara membaik ketika hujan turun," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu pagi. 

Data itu didapat dari hasil pantauan tiga stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) di Bundaran HI, Kelapa Gading, dan Jagakarsa. 

Namun jika dibandingkan dengan data kualitas udara pada Rabu pagi ini, hal itu sangat berbertolak belakang. Jakarta menempati urutan ketiga kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu pukul 09.45 WIB, berdasarkan data dari situs www.AirVisual.com. 

AirVisual merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia. Pada pukul 09.54 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat di angka 165, masuk kategori merah yang artinya tidak sehat. Jakarta berada di bawah Kabul di Afghanistan dan Lahore di Pakistan. 

Baca Juga: Pengamat: Ibu kota baru harus ditopang transportasi modern dan ramah lingkungan

Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (air quality index). 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan, ambang batas sehat konsentrasi PM 2,5 di sebuah kota tak dapat lebih dari 25 mikrogram per meter kubik dalam 24 jam. Konsentrasi PM 2,5 Jakarta mencapai 75,5 mikrogram per meter kubik. 

Dengan tingkat polusi seperti ini, kualitas udara di Jakarta dapat mengakibatkan gangguan pada paru-paru dan jantung, terutama pada kelompok sensitif dengan risiko tinggi. 

Untuk itu, kelompok sensitif direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Warga yang beraktivitas di luar ruang dianjurkan untuk mengenakan masker guna menangkal polusi. (Ryana Aryadita Umasugi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Hujan, Kualitas Udara Jakarta Diklaim Membaik"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru