Sumatera Utara mengejar target pengurangan dampak rumah kaca

Jumat, 07 September 2018 | 18:12 WIB   Reporter: Annisa Maulida
Sumatera Utara mengejar target pengurangan dampak rumah kaca

ILUSTRASI. Kabut asap di Kota Dumai, Riau


LINGKUNGAN HIDUP - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan acara '8th Indonesia Climate Change Education and Expo' yang akan dilaksanakan pada 17-19 Oktober 2018 di Medan, Sumatera Utara.

Acara ini diadakan sebagai bentuk upaya untuk mengikutsertakan masyarakat dalam mengutamakan pengendalian perubahan iklim melalui menyebarkan informasi dan dialog antara pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan masyarakat.

Kepala Pelaksanaan Bidang Tata Lingkungan Dinas KLHK Sumatera Utara Panusunan Harahap mewakili Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara, menjelaskan pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri dan sampai 41% dengan dukungan internasional dibanding dengan ada aksi pada tahun 2030.

Pemerintah Sumatera Utara telah mengupayakan pengurangan dampak gas rumah kaca dengan membuat peraturan untuk daerah setempat dan upaya tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan yang pemerintah lakukan.

"Atas landasan tersebut, pemerintah provinsi Sumatera Utara telah menerbitkan peraturan gubernur no. 36 tahun 2012 tentang rencana aksi daerah provinsi Sumatera Utara untuk menurunkan emisi rumah kaca tahun 2012-2020," ujar Panunsunan, Jumat (7/9).

Indonesia climate change education and expo yang bertema Together Towards a Low Carbon Future ini menjadi ruang komunikasi dalam pembekalan delegasi Indonesia memasuki putaran Conference of the Parties (COP) ke-24 UNFCCC di Katowice, Polandia pada Desember nanti.

"Acara ini menjadi salah satu rangkaian persiapan pelaksanaan dari COP ke 24 yang berkaitan dengan perubahan iklim," ujar Kepala Biro Humas KLHK Jati Wicaksono.

Acara yang diikuti oleh kementerian dan lembaga pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha nasional dan investasi, organisasi profesi serta komunitas ini akan ada pameran, forum diskusi, dialog interaktif, talkshow, pagelaran budaya dan kearifan lokal.

"Beberapa kegiatan dalam acara ini merupakan dari usulan-usulan atau program yang sudah berjalan, baik dari pemerintah daerah, dunia usaha maupun komunitas masyarakat di daerah," ujara Panitia Pelaksana Emilya Rossa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru