Tahun ajaran baru, 400.000 lebih murid SMA dan SMK di Jatim ikuti MPLS daring

Senin, 13 Juli 2020 | 15:06 WIB   Reporter: Barly Haliem
Tahun ajaran baru, 400.000 lebih murid  SMA dan SMK di  Jatim ikuti MPLS daring

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat pengendalian penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).


PENDIDIKAN - JAKARTA. Sebanyak 400.000 lebih peserta didik baru jenjang SMA/SMK negeri dan swasta di Jawa Timur, secara serentak  mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari Senin (13/7).

MPLS yang dilaksanakan secara daring atau online tersebut dilaksanakan di 423 SMA negeri dan 1.119 SMA swasta serta pada 297 SMK negeri dan 1.821 SMK swasta. Pembukaan MPLS 2020 dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui sambungan video conference di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/7).

Khofifah mengatakan pelaksanaan MPLS secara daring itu dilaksanakan berdasarkan kebijakan pusat, bahwa sekolah belum bisa melakasanakan pembelajaran secara tatap muka bila wilayah tersebut masih zona merah. 

Baca Juga: Selama tiga hari, angka kesembuhan corona di Jatim tertinggi di Indonesia

"MPLS tetap berjalan seperti sediakala, namun dengan cara yang berbeda karena kita harus tetap waspada dengan menggunakan protokol kesehatan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (13/7).

Baca Juga: Antisipasi new normal, koperasi harus cepat beralih ke digital

Namun demikian, Khofifah berharap para siswa dan seluruh insan pendidikan tetap menjaga optimisme dan semangat selama proses pendidikan meski harus dilakukan secara daring. Khofifah mengajak seluruh masyarakat berdoa agar pandemi COVID-19 segera berakhir dan para siswa dapat mengikuti kembali belajar di sekolah.

Baca Juga: Gubernur Khofifah tegaskan SPP SMA dan SMK negeri di Jatim gratis

"Saya harap para siswa tetap bisa memulai tahun ajaran baru ini dengan semangat dan gembira meski dalam situasi yang masih darurat kesehatan ," ujarnya. 

Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menjelaskan, bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri dalam Negeri, kegiatan pembelajaran wajib dilaksanakan dengan metode jarak jauh baik online maupun offline, khususnya bagi daerah yang berdasarkan kondisi penyebaran Covid-19 belum masuk kategori zona hijau.

“Memang perlu penyesuaian-penyesuaian yang lebih kreatif dan inovatif, dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sehingga meski tidak bertatap muka langsung, tujuan MPLS, khususnya yang terkait dengan pengenalan berbagai aspek pembelajaran di sekolahnya tetap tercapai dengan baik," paparnya. 

MPLS bagi siswa baru sendiri akan dilaksanakan dalam jangka waktu selama tiga hari. Sekolah dapat menambah dua hari untuk persiapan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 sesuai kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing yang dilaksanakan pada minggu pertama awal Tahun Pelajaran 2020/2021. 

Wahid menambahkan, bahwa dalam masa MPLS tahun ini, sekolah dapat menambah satu sesi kunjungan ke sekolah yang dilaksanakan secara bergantian. Namun kunjungan tersebut mensyaratkan disertai dengan penerapan disiplin protokol kesehatan Covid-19. 

Oleh karenanya, Pemprov Jatim telah memerintahkan seluruh Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah se Jawa Timur untuk memastikan seluruh Satuan Pendidikan di wilayah kerjanya masing-masing telah menyiapkan sarana dan prasarana serta SOP (Standart, Operation, Procedure) yang dibutuhkan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru