Target sasaran masyarakat yang telah dapatkan vaksinasi tahap I di DIY capai 55,67%

Senin, 03 Mei 2021 | 11:16 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Target sasaran masyarakat yang telah dapatkan vaksinasi tahap I di DIY capai 55,67%

ILUSTRASI. Target sasaran masyarakat yang telah dapatkan vaksinasi tahap I di DIY capai 55,67%


VAKSIN CORONA -  JAKARTA. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Trisno Agung Wibowo menuturkan, sebanyak 55,67% atau sekitar 369.625 orang di daerahnya telah menjalani vaksinasi tahap 1, sedangkan cakupan vaksinasi tahap 2 sudah mencapai 33,62%.

Jumlah total sasaran vaksinasi di DIY sebanyak 663.902 orang. Dimana terbagi menjadi tiga jenis saran yakni tenaga kesehatan 33.799 orang, pelayan publik 334.754 orang, dan lansia 295.349 orang.

"Target nasional termasuk DIY minimal 70% penduduk harus tervaksinasi dalam waktu setahun. Harapannya tidak sampai batasan (setahun) sudah 70% divaksinasi agar tercipta imunitas alamiah di masyarakat," ujar Trisno dalam siaran pers KPC-PEN yang diterima Kontan.co.id pada Senin (3/5).

Hingga saat ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY 39.644 orang dengan angka kesembuhan mencapai 87,62%. "Adapun angka kematian bisa ditekan hingga 2,52%," ujar Trisno.

Baca Juga: Tinjau vaksinasi pelaku usaha perdagangan, Jokowi harap semua bisa divaksinasi

Trisno menambahkan, penyebaran Covid-19 amat bergantung dengan ketaatan pada protokol kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. Dia menjelaskan, upaya meningkatkan imunitas bisa dengan makan teratur dan bergizi serta tidak stres.

Upaya lainnya adalah dengan imunisasi atau vaksinasi. Oleh karenanya masyarakat diminta agar tidak ragu untuk mendapatkan vaksinasi. "Jadi tetap harus menggunakan masker, jaga jarak, tidak berkerumun, serta imunitas ditingkatkan," katanya.

Kepala Dinas Kominfo DIY, Rony Primanto Hari menambahkan, selain pandemi di dunia kesehatan adapula infodemi yang terjadi pada dunia informasi. Infodemi yaitu informasi yang jahat yang berkembang dengan amat cepat karena adanya teknologi informasi. Infodemi biasanya disebarkan melalui sosial media yang biasa digunakan oleh masyarakat.

Dari pemantauan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mencatat dan melabeli sebanyak 1.556 hoaks terkait Covid-19, serta 177 hoaks terkait vaksinasi Covid-19. Biasanya, Infodemi tersebar secara masif di media sosial dengan ciri-ciri khusus, antara lain terdapat kalimat "Sebarkan", yang isinya provokatif, serta sumbernya tidak jelas.

Baca Juga: Ringankan beban, Mesir kirim 30 ton bantuan medis ke India

"Oleh karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat kalau ingin mencari informasi apalagi terkait dengan Covid-19, cari melalui sumber yang kompeten, resmi, misalnya sumber dari pemerintah. Jadi kita harus menyaring sebelum kita bagikan," ujarnya.

Tak hanya itu, Rony juga menyinggung kondisi India yang saat ini mengalami tsunami Covid-19 yang luar biasa. Hal ini terjadi karena euforia seolah-olah sudah terlepas dari Covid-19 sehingga tidak taat protokol kesehatan, antara lain dengan melakukan kerumunan dan mobilisasi manusia
yang amat tinggi.

Karenanya, Rony mengingatkan, mudik juga berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak mudik dulu pada Idul Fitri tahun ini. "Jangan sampai yang telah telah membaik saat ini bisa rusak akibat mudik," tegasnya.

Selanjutnya: Laba Bukit Asam (PTBA) susut 44,58% di kuartal I 2021, simak rekomendasi analis

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru